Awalnya Thomas Djamaluddin berkomentar, Muhamamdiyah sudah tidak taat pada keputusan pemerintah karena berbeda penetapan Lebaran 2023.
RUANGPOLITIK.COM —Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih terus mengumpulkan barang bukti terkait kasus dugaan ancaman pembunuhan yang ditulis peneliti Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di media sosial terhadap warga Muhamamdiyah.
Barang bukti yang dikumpulkan itu untuk menentukan ada tidaknya unsur pidana dalam kasus tersebut.
“(Pemanggilan) belum, ini masih sidik ya,” ujarnya.
Seperti diketahui, komentar ancaman pembunuhan itu pertama kali diunggah Andi Pangerang Hasanuddin hingga viral di media sosial.
Awalnya Thomas Djamaluddin berkomentar, Muhamamdiyah sudah tidak taat pada keputusan pemerintah karena berbeda penetapan Lebaran 2023.
Komentar itu dibalas oleh Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun Twitter AP Hasanuddin yang bernada sinis dan pengancaman.
Beberapa komentar yang diunggah Andi Pangerang Hasanuddin terkait perbedaan itu viral di media sosial.
“Saya tidak segan-segan membungkam kalian Muhammadiyah yang masih egosentris. Udah disentil sama Pak Thomas, Pak Marufin dkk kok masih gak mempan,” tulis AP Hasanuddin.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)