Selain modernisasi kapal perang, Menhan juga sudah menyepakati pembelian sejumlah kapal selam, kapal peluru kendali, dan kapal fregat. Saat ini 50 persen dari armada kapal fregat milik TNI AL adalah buatan Belanda dengan usia lebih dari 50 tahun. Akan ada 8 kapal fregat kelas berat yang dibeli dari produsen asal Italia, Fincantieri
RUANGPOLITIK.COM –Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana memodernisasi alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam) maritim berupa kapal perang.
Sebanyak 41 unit kapal perang di galangan milik PT. PAL akan diperbarui dalam dua tahap. Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, 27 unit di antaranya dijadwalkan rampung pada akhir 2023.
Jika sudah rampung, 27 unit kapal perang RI yang telah dimodernisasi bakal langsung diserahkan kepada TNI AL.
“Kita sedang modernisasi 41 kapal perang. Saya berharap 5 Oktober atau paling lambat pada Hari Armada RI 5 Desember 2023 sudah siap 27 kapal. Mudah-mudahan akan bertambah terus kesiapan kita,” kata Prabowo Subianto pada 8 Maret 2023, dikutip dari situs resmi Pemerintah RI.
Selain modernisasi kapal perang, Menhan juga sudah menyepakati pembelian sejumlah kapal selam, kapal peluru kendali, dan kapal fregat. Saat ini 50 persen dari armada kapal fregat milik TNI AL adalah buatan Belanda dengan usia lebih dari 50 tahun. Akan ada 8 kapal fregat kelas berat yang dibeli dari produsen asal Italia, Fincantieri.
Sebelumnya Indonesia juga memesan dua buah kapal selam kelas Scorpene lengkap dengan persenjataan dan suku cadangnya. Unit kapal selam tersebut dibeli dari Naval Group asal Prancis dan akan dikembangkan bersama perusahaan Spanyol, Navantia.
Kapal selam kelas Scorpene disebut lebih mutakhir dibanding kelas Chang Bogo yang sebelumnya dikembangkan PT. PAL bersama Korea Selatan. Indonesia akan membeli tipe Scorpene terbesar yaitu Riachuelo dengan bobot mencapai 1.800 ton dan panjang 75 meter. Nantinya, kapal ini mampu mengangkut 30 ranjau laut, 18 torpedo berat atau rudal exocet antikapal, antikapal selam, dan antimisil permukaan.
Belanja alpalhankam seluruhnya akan bermodal Pinjaman Luar Negeri dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Anggaran yang disediakan mencapai Rp395,7 triliun untuk periode 2020-2024. Modernisasi 41 unit kapal perang rencananya bakal diselesaikan dalam dua tahap, yaitu akhir 2023 dan 2024.
Peta Kekuatan Persenjataan Militer Indonesia
Dalam hal kekuatan persenjataan militer, Indonesia saat ini menduduki urutan 13 dari 145 negara dengan 324 unit armada perang. Sedangkan, untuk kepemilikan armada tempur laut, Indonesia berada di peringkat 6 dengan 10 kapal perang jenis fregat, 21 unit korvet, 4 kapal selam, 9 kapal penyapu ranjau, dan 202 kapal patroli.
Meski jumlahnya cukup banyak, rata-rata usia armada perang Indonesia sudah tidak muda lagi. Banyak di antaranya berumur lebih dari 25 tahun, seperti kapal perang bekas AL Jerman Timur yang dibeli Pemerintah RI pada 1994 lalu.
Selain modernisasi dan pembelian unit baru, Kemenhan ingin agar ada proses alih teknologi kepada industri militer domestik lewat upaya produksi bersama. Baik Fincantieri maupun Naval Group terbuka dengan ide untuk menggandeng PT. PAL dalam proses modernisasi serta produksi alpalhankam.
PT. PAL sendiri telah berpengalaman memproduksi satu unit kapal selam Chang Bogo berlisensi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) dari Korea Selatan. Kapal selam bertenaga diesel itu diberi nama KRI Alugoro-405 dan diresmikan pada 17 Maret 2021 lalu.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)