RUANGPOLITIK.COM — Deklarasi Anies Baswedan yang dilakukan oleh partai NasDem untuk melejitkan sebagai calon presiden hanya untungkan partai NasDem yang memiliki dampak positif. Namun dua parpol mitra koalisi lainnya justru tak memberi hasil yang signifikan.
Dalam lingkaran partai ‘koalisi perubahan’ elektoral NasDem melesat naik dibanding PKS dan Demokrat yang mengalami penurunan di survei Litbang Kompas. PKS dan Demokrat memahami kenaikan elektoral NasDem karena efek ekor jas Anies Baswedan, meski begitu keduanya tidak merasa iri.
Dalam survei ini, elektoral NasDem berada di urutan kelima dengan suara 7,3%. Sementara PKS 4,8% dan Demokrat 8,7%. Secara tren NasDem mengalami kenaikan, PKS dan Demokrat merosot.
Berikut berbandingan elektoral ketiga partai itu di survei saat ini dan periode sebelumnya:
Periode Januari-Februari 2023
Demokrat 8,7%
NasDem 7,3%
PKS 4,8%
Periode September-Oktober 2022
Demokrat 14%
NasDem 4,3%
PKS 6,3%
Berikut ini elektabilitas partai politik hasil Survei Litbang Kompas, dikutip Selasa (21/2/2023):
1. PDIP 22,9%
2. Gerindra 14,3%
3. Golkar 9%
4. Demokrat 8,7%
5. NasDem 7,3%
6. PKB 6,1%
7. PKS 4,8%
8. Perindo 4,1%
9. PPP 2,3%
10. PAN 1,6%
11. Hanura 0,5%
12. PBB 0,5%
13. PSI 0,5%
14. Lainnya 0,5%
15. Tidak tahu/rahasia 16,8%
Merespons survei tersebut, baik dan PKS dan Demokrat menilai kenaikan elektoral NasDem dipengaruhi karena faktor ekor jas Anies Baswedan.
Survei periodik Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023. Total 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan survei menggunakan metode ini mencapai 95 persen dengan margin of error +- 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Litbang Kompas menyatakan kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)