Pencarian tersebut dilakukan oleh Tim SAR gabungan, yang dibantu masyarakat dan para pecinta alam, juga mengerahkan Tim Brimob dengan kemampuan SAR untuk melakukan evakuasi, serta dua unit helikopter.
RUANGPOLITIK.COM —Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono terjatuh di Desa Tamia, Kabupaten Kerinci setelah mendarat darurat pada Minggu, sekira pukul 11.00 WIB.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan, helikopter yang membawa Kapolda Jambi dan rombongan terpaksa mendarat darurat karena mengalami gangguan cuaca buruk dan jarak pandang.
Disebutkan bahwa helikopter itu berangkat dari Kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh untuk melaksanakan kunjungan kerja, yakni meresmikan Kantor SPKT Polres Kerinci dan pengamanan kunjungan mantan Wapres Jusuf Kalla pada pukul 09.25 WIB.
“Informasi awal yang kami dapatkan bahwa helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena mengalami gangguan terkait cuaca buruk dan jarak pandang serta kabut,” ucap Kapolri.
Menurut Kapolri, helikopter yang digunakan Kapolda Jambi merupakan jenis Bell 412 SP Reg. P-3001 yang berangkat dari Bandara Sultan Thaha Jambi menuju Bandara Depati Parbo. Membawa delapan orang penumpang yang terdiri dari Kapolda Jambi, Direskrimum Kombes Pol Andri Ananta, Dirpolairud Polda Jambi, Kombes Pol Michael Bumbunan, Koorspripim Polda Kompol A Yani Jambi, dan seorang ADC Kapolda Jambi, serta tiga kru helikopter AKP Ali, AKP Amos F, dan Aipda Susilo.
“Kemudian kami mendapat informasi bahwa telah dilakukan pendaratan darurat dan Alhamdulillah saat ini kita sudah mendapat informasi bahwa dari penumpang yang berjumlah delapan orang, semua masih dalam kondisi selamat walau ada beberapa yang terluka,” ucap Sigit.
Sigit mengatakan, beberapa di antara rombongan tersebut dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga didapatkan informasi terkait keberadaan serta kondisi personel Polri tersebut. Walaupun menurutnya, komunikasi tersebut tidak lancar, tetapi posisi koordinat helikopter mendarat darurat telah diketahui.
“Di antara mereka juga bisa berkomunikasi dengan kami walaupun kadang kala ada kesulitan, namun di satu sisi kami telah mengetahui titik koordinat bagaimana helikopter tersebut melakukan pendaratan darurat,” ucapnya.
Pencarian tersebut dilakukan oleh Tim SAR gabungan, yang dibantu masyarakat dan para pecinta alam, juga mengerahkan Tim Brimob dengan kemampuan SAR untuk melakukan evakuasi, serta dua unit helikopter.
“Kami dibantu juga oleh masyarakat ataupun pecinta alam yang kebetulan juga mengetahui, membantu kami untuk menuju titik yang akan kami lakukan evakuasi,” ujar Sigit.
Sigit mengatakan, berdasarkan video yang beredar terkait kecelakaan itu, helikopter jatuh di area hutan dan perbukitan yang membutuhkan waktu 8 jam melalui jalur darat.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)