Dalam kesempatan yang sama, Robby pun meminta masyarakat di Kota Jayapura untuk tetap waspada terhadap gempa yang bisa terjadi kapan saja
RUANGPOLITIK.COM —Pemerintah Kota Jayapura, Papua mencatat sebanyak 2.500 orang mengungsi akibat gempa 5,4 magnitudo yang mengguncang wilayah setempat pada Kamis, 9 Februari 2023. Ribuan masyarakat memilih mengungsi lantaran khawatir akan terjadinya gempa susulan.
Menurut keterangan dari Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi, ribuan pengungsi itu tersebar di 15 titik. Namun, hingga saat ini, baru terdapat lima titik yang lokasinya telah didirikan tenda untuk pengungsi.
Lebih lanjut, Robby menjelaskan bahwa para pengungsi membutuhkan makanan, dan minuman serta kebutuhan untuk anak-anak. Hal tersebut dikatakan Robby berdasarkan data sementara yang didapatkan tim tanggap darurat di lapangan.
“Saat ini ada satu dapur umum di Kantor Dinas Sosial Provinsi Papua dan dari TNI ada membuat dapur umum yang berada di pembekalan angkutan (Bekang) serta di Kodim 172/Jayapura,” katanya, dikutip Antara pada Sabtu, 11 Februari 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Robby pun meminta masyarakat di Kota Jayapura untuk tetap waspada terhadap gempa yang bisa terjadi kapan saja.
Pemerintah Kota Jayapura menetapkan situasi tanggap darurat bencana selama 21 hari yang terhitung mulai 9 Februari 2023 hingga 1 Maret 2023 mendatang. Berdasarkan keterangan Robby, gempa yang mengguncang Jayapura tersebut merusak sejumlah bangunan, di antaranya rumah sakit, kantor pemerintahan, dan rumah warga.
“Ini masih akan terus didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dan juga dari tim yang dibentuk oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujarnya.
Puskesmas di Kota Jayapura tetap memberikan pelayanan
 Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, seluruh puskesmas di Jayapura tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meski sejumlah puskesmas mengalami kerusakan ringan lantaran gempa.
Beberapa puskesmas yang rusak ringan itu adalah Puskesmas Elly Uyo, Twano, Yoka, Abepura, Jayapura Utara, dan Imbi.
“Namun tetap melaksanakan pelayanan dan kami sudah instruksikan puskesmas yang lain untuk tetap siap dalam pelayanan bagi warga,” ucapnya.
“Sementara RS yang rusak meliputi RS Marthen Indey, RSUD Jayapura Dok II, RS Provita sehingga pasien dikeluarkan ke tenda darurat untuk mendapat pelayanan,” tuturnya.
Berdasarkan data sementara yang diungkapkan Ni Nyoman Sri Antari, gempa tersebut menyebabkan empat orang meninggal, dan 18 orang mengalami luka.
“Sehingga semua korban yang terkena dampak gempa sebanyak 22 orang di mana saat ini korban luka-luka sebanyak tujuh pasien ditangani di RS Marthen Indey, enam orang di RS Angkatan Laut dan sisanya di RSUD Jayapura,” katanya.
Editor: B. J Pasaribu
 (RuPol)
 
 









