RUANGPOLITIK.COM — Langkah politik Surya Paloh mendukung Anies Baswedan sebagai capres dengan menggunakan perahu NasDem membuat Presiden Jokowi kecewa. Hal ini terlihat dari komunikasi politik yang dilemparkan Jokowi beberapa bulan terakhir. Hingga kabar teranyar, Jokowi akan mencopot para menteri yang berasal dari NasDem ini.
Dianggap tak lagi sehaluan dan mendukung pemerintahan Jokowi karena dianggap sudah mendukung sosok anti tesis Jokowi, tiga menteri nasDem yang tergabung di Kabinet Indonesia Maju ini memberi respon soal isu reshuffle yang kian menguat.
Perlu diketahui ada tiga menteri NasDem yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Keberadaan menteri-menteri itu juga pernah disinggung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menaungi Jokowi. Menurut PDI-P, kinerja para menteri dari Nasdem perlu dievaluasi.
Berikut respon tiga menteri dari Nasdem:
1. Menkominfo Johnny G Plate
Menkominfo Johnny G Plate Menkominfo Johnny G Plate menilai, Presiden Jokowi tidak akan terpengaruh oleh pihak manapun yang menyebutkan bakal ada perombakan kabinet.
Menurutnya, Presiden Jokowi telah berpengalaman dalam mengambil berbagai kebijakan demi kepentingan pemerintahan. Oleh karena itu, katanya, segala tindakan yang diambil oleh Kepala Negara termasuk perombakan kabinet telah dipikirkan secara matang.
“Bapak Presiden ini kan bukan baru pertama kali jadi Presiden ya, sudah sekian lama, sudah dua periode dan beberapa kali melakukan reshuffle kabinet,” ujar Plate saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).
“Pasti setiap kebijakan-kebijakan penting terkait dengan kewenangannya itu sudah dipertimbangkan, dipikirkan dengan baik,” katanya lagi.
Kendati demikian, Johnny G Plate menegaskan bahwa perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem tersebut berpandangan bahwa perombakan kabinet demi kepentingan pemerintah bisa terjadi kapan saja.
“Yang namanya reshuffle dapat terjadi setiap saat dan kepada semua anggota kabinet dari unsur partai apapun dan dari unsur non partai apapun,” ujar Plate.
Di sisi lain, menurut Plate, Partai Nasdem tetap solid mendukung dan mengawal pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. Ia menegaskan bahwa Nasdem akan terus konsisten berada dalam barisan koalisi pemerintah hingga selesai.
“Komitmen politik Partai Nasdem sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ketua Umum akan terus mengawal sampai selesainya masa tugas jabatan presiden,” kata Plate.
Sebelumnya, Johnny G Plate telah menepis kabar dirinya mundur dari jabatan Menkominfo seperti kabar yang beredar.
2. Mentan Syahrul Yasin Limpo
Saat berjumpa wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (13/1/2023) Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dirinya saat ini sedang fokus bekerja. Menurutnya, para menteri lebih banyak berada di lapangan sehingga bukan menjadi tupoksi mereka untuk mengurusinya.
“Kita ini kan menteri kerja. Kerja saja. Kita di lapangan terus,” ujar Syahrul. “Semuanya kita serahkan kepada beliau-beliau,” katanya lagi.
3. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar
Sosok menteri yang dianggap berjasa mengantisipasi pembakaran hutan yakni Siti Nurbaya Bakar, tidak ingin menanggapi lebih jauh soal kabar reshuffle. Sebaliknya, ia meminta wartawan untuk bertanya kepada pihak lain.
“Ah ngaco saja, jangan tanya saya dong,” kata Siti usai mengikuti rapat terbatas soal sawit di Istana Kepresidenan pada Kamis.
Reshuffle semakin dekat Pada Desember 2022 lalu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat meminta agar dua menteri asal Partai Nasdem, yaitu Mentan Syahrul Yasin Limpo serta Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dievaluasi.
Namun, dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, pada akhir Desember lalu, Jokowi tidak banyak berkomentar saat media meminta tanggapannya soal hal itu.
“PDI-P menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDI-P menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?” tanya wartawan kepada Jokowi.
Pertanyaan itu hanya direspons dengan senyuman oleh Jokowi.
Jokowi lalu kembali ditanya soal kisi-kisi mengenai menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. Namun, Jokowi tidak memberi jawaban dengan jelas. “Clue-nya, ya udah” kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan. Kemudian, dalam keterangannya pada Senin (2/1/2023), Presiden Jokowi menegaskan agar masyarakat menunggu saja kapan reshuffle terjadi.
“Tunggu saja. Ditunggu saja,” ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Saat wartawan kembali bertanya soal bagaimana nasib menteri-menteri dari Partai Nasdem jika reshuffle jadi dilakukan, Jokowi pun kembali menegaskan agar publik menunggu.
“Ditunggu saja,” kata Jokowi singkat.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)