RUANGPOLITIK.COM — Wacana reshuffle kabinet menteri Jokowi yang mulai bergelinding, membuat partai NasDem gerah. Pasalnya nama Menteri Syahrul Yasin Limpo sebagai menteri pertanian agar segera dilengserkan. Kemudian nama mantan Gubernur Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atauTGB yang kini sebagai kader partai Perindo disebut bakal menggantikan posisi tersebut.
Sebelumnya juga diketahui jika Perindo pernah diprediksi oleh pengamat akan mendapat jatah kursi menteri di reshuffle kali ini. Isu itu mencuat karena adanya wacana reshuffle atau perombakan kabinet, menyusul komunikasi politik Jokowi-Surya Paloh yang kurang harmonis.
Namun, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Perindo, Heri Budianto, menegaskan belum menerima informasi TGB Zainul Majdi bakal ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Pertanian.
“Sampai hari ini Partai Perindo belum tahu soal itu,” kata Heri, Senin (26/12).
Heri hanya menyebutkan secara diplomatis, bahwa perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Meski begitu, Heri mengatakan Perindo tidak akan ambil pusing jika ada pihak yang mencoba ‘menggoreng isu’ TGB Zainul Majdi bakal menggantikan
“Kami tetap menyerahkan pada presiden,” ujar Heri.
Isu ini dicetuskan oleh Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Yosef Sampurna Nggarang mengungkap nama yang akan masuk menjadi menteri di reshuffle Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun twitternya. Ia juga menyoroti track record TGB.
“Saya mendapat kabar bahwa Pak TGB mau diangkat jadi Menteri Pertanian oleh pak @jokowi. Sangat miris bila pak Jokowi mengangkat orang yang punya track record bermasalah untuk mengurus pangan,” tulis @yosnggarang, dikutip hari Senin, (26/12).
Cuitan tersebut kemudian ditanggapi oleh ekonom senior Rizal Ramli dan membalasnya. “Ha… ha classic Jokowi,” sindir Rizal Ramli.
Menanggapi kabar reshuffle kabinet yang kian menguat ini, ditanggapi oleh staf khusus Mensesneg, Faldo Maldini, Senin (26/12). Dia menegaskan Presiden Joko Widodo mempunyai kewenangan prerogatif untuk menentukan kapan reshuffle akan dilakukan.
“Tidak ada persoalan. Presiden mau reshuffle detik ini atau tidak, sangat mungkin. Rakyat percaya langkah yang beliau ambil. Ibarat orang dagang, lagi untung banyak, jadi bebas mau ambil pilihan berisiko tinggi atau rendah. Besok mau reshuffle juga tidak ada soal, mau jelang habis juga tidak ada masalah,” kata Faldo.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)