Sontak hal itu ramai diperbincangkan di media sosial. Netizen kompak mengomentari nasib skenario Sambo sudah benar-benar di ujung tanduk
RUANGPOLITIK.COM —Makin banyak yang terungkap, rekaman demi rekaman CCTV di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo yang berada di Kompleks Saguling dan Duren Tiga, Jakarta Selatan dipertontonkan di pengadilan.
Sesuai perintah hakim, saksi ahli dari kalangan Ahli digital forensic Puslabfor Bareskrim Polri, Hery Priyanto, memutar rekaman CCTV itu, Selasa (20/12/2022).
Dalam sidang lanjutan kasus Brigadir J kali ini, gelagat Ferdy Sambo disoroti, terutama karena sangat kontras berbanding terbalik dengan tingkah para pengacara hukum di sampingnya.
Banyak momen Sambo terlihat melamun dan tertunduk lesu. Sementara tim hukum nya justru tertawa-tawa saat saksi ahli tengah menjelaskan perihal rekaman CCTV rumdin.
Sontak hal itu ramai diperbincangkan di media sosial. Netizen kompak mengomentari nasib skenario Sambo sudah benar-benar di ujung tanduk.
“PH Ngik-ngik (tertawa), Ferdy Sambo meratapi Nasib,” kata akun pengunggah ulang video sidang Sambo di TikTok.
“CCTV kebongkar, skenario gak mulus, dahlah pasrah aja gue mah,” timpal lainnya.
Sebelumnya, kepada hakim Sambo menyatakan harapan agar rekaman CCTV itu membuat penilaian hakim bisa objektif.
“Terima kasih, Yang Mulia, dengan diputarnya CCTV ini kami berharap Yang Mulia bisa menilai objektif semua keterangan dari terdakwa ini,” kata Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sambo juga menyinggung soal konstruksi perkara dari penyidik yang dinilainya subjektif, dan serta merta akan terpatahkan oleh rekaman CCTV yang diputar.
“Karena konstruksi yang dibangun penyidik ini harus mempertersangkakan kami semua yang ada di Duren Tiga,” ujar Sambo.
Merugikan Sambo, beberapa rekaman justru bukan menyudutkan konstruksi penyidik. Satu diantaranya ialah ketika istri FS, Putri Candrawathi kedapatan masuk lift berdua bersama Kuat Maruf.
Seperti diketahui, Kuat beralibi masuk ke dalam lift bersama PC untuk membawakan tas atasannya itu. Namun, di rekaman CCTV, terungkap kuat ikut naik dengan tangan kosong. Tas PC ditenteng sendiri olehnya.
Perihal sejumlah inkonsistensi dan ketidaksesuaian pernyataan dengan bukti rekaman, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, hingga Kuat Maruf memilih bungkam dan kompak tak ingin beri tanggapan.
Majelis hakim tak dapat komentar apapun dari ketiganya, terkait CCTV di Saguling dan Duren Tiga hari ini.
Di sisi lain, Richard Eliezer memberi tanggapan soal CCTV pada Hakim ketua Wahyu Iman Santoso, baik di Duren Tiga maupun Saguling, Richard menilai ada rekaman CCTV yang tercecer.
“Saya hanya ingin menyampaikan untuk yang barang-barang disterilkan dulu di tempat ajudan itu disemprot disinfektan baru naik ke lantai tiga,” kata Richard.
“Nanti Saudara jelaskan,” jawab hakim.
“Untuk CCTV cuma ada di lantai satu saja, Yang Mulia, karena banyak yang tercecer,” timpal Richard.
“Baik, nanti kita akan lihat ya,” jawab hakim.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)