RUANGPOLITIK.COM — Koalisi tiga partai besar yakni NasDem, Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan terus mendapat goncangan. Setelah sebelumnya konflik internal dalam koalisi yang berhasil diredam, kali ini godaan datang dari luar koalisi yang meminta PKS bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Ajakan ini ditanggapi oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera terkait pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Ia mengatakan jika tawaran tersebut adalah sebuah ajakan dari Zulhas yang ia hormati dengan bijak dan santun.
“Ajakan dan undangan diterima dengan santun,” kata Mardani Rabu (7/12).
Alasannya saat ini PKS sudah memantapkan pilihan dan fokus memperkuat koalisi bersama dua partai lain yakni NasDem dan Demokrat. Tujuannya untuk mematangkan skenario Koalisi Perubahan menuju pemenangan Anies Baswedan di pilpres 2024.
“Tapi koalisi dan komunikasi intensif bersama Nasdem dan Demokrat terus jalan,” kata Mardani.
Sebelumnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan merespon ramainya perbincangan mengenai sikap PKS yang mengajak Partai Gerindra untuk bergabung bersama koalisi perubahan di Pemilu 2024. Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tetap berkomitmen untuk berada di KIB.
“Ini pendaftaran itu kan masih lama, kami sudah punya koalisi KIB, Golkar, PAN, PPP. Apapun nanti apakah ada tambah bergabung, capresnya nanti bagaimana, siapa, itu kita akan berunding dengan KIB ya,” kata Zulhas kepada wartawan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Zulhas mengatakan bahwa kondisi KIB masih sangat solid. Ia justru menawarkan opsi lain, dengan mengajak Gerindra dan PKS untuk masuk KIB.
“Ya KIB solid, kuat, justru kita sekarang apa-apa harus KIB bertiga. Nambah boleh, jadi misalnya PKS mau masuk, Gerindra mau gabung boleh aja,” pungkasnya.
KIB sendiri saat ini masih terus membuka peluang koalisi dengan parpol lainnya. Meski saat ini nama Airlangga dan Ganjar mencuat dalam bursa calon presiden dari KIB, kubu ini masih belum memantapkan pilihan siapa sosok yang akan diusung. Karena sebelumnya Zulhas sudah menghembuskan isu ada dua parpol yang bergabung.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)