Listyo pun membenarkan terjadinya bom bunuh diri yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia dan 11 orang lainnya menjadi korban
RUANGPOLITIK.COM —Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendatangi lokasi ledakan bom di Mapolsekta Astana Anyar, di Jalan Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12/2022).
Listyo pun membenarkan terjadinya bom bunuh diri yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia dan 11 orang lainnya menjadi korban.
“Korbannya 10 anggota dan 1 masyarakat mengalami luka luka dan 1 anggota kritis tadi meninggal dunia,” katanya.
Polri pun, lanjut Listyo, terus melakukan pendalaman olah TKP.
“Tentunya dari olah TKP kita melakukan proses pencarian kelompok terafiliasi pelaku di TKP. Berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari identik menyebutkan bahwa identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau Agus Muslim,” katanya.
Pelaku pun, kata Listyo, pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun.
“Namun yang bersangkutan bebas tentunya kegiatan yang bersangkutan kita ikuti,” katanya.
Namun demikian, lanjut dia, pelaku terafiliasi dengan kelompok JAD Bandung atau Jawa Barat.
“Tim pun sedang bekerja menuntaskan,” katanya.
Sementara itu, kata dia, di lokasi TKP ditemukan ada belasan kertas bertuliskan protes penolakan terhadap RKUHP yang baru saja disahkan.
“Di dalamnya membahas terkait masalah zina dan sebagainya dan tentunya ini semua kami dalami. Kami minta kepada seluruh rekan rekan untuk bisa bantu kami dan tim, seluruh satgas sudah diperintahkan untuk semua bergerak,” katanya.
Disinggung apakah pelaku itu tidak ikut program deradikalisasi, menurut Listyo, sebelumnya pelaku ini ditahan atau diproses di LP Nusa Kambangan dan baru bebas pada bulan September-Oktober 2011.
“Artinya dalam tanda kutip masih kelompok yang masih merah. Terlebih proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda,” katanya.
Jadi, kata Listyo, yang bersangkutan (pelaku) ini masih susah diajak berbicara cenderung menghindari walaupun sudah mulai melakukan aktivitas. Bahkan memiliki pekerjaan.