RUANGPOLITIK.COM — Perjalanan politik jelang 2024 masih mengalami dinamika yang berubah-ubah. Begitu juga dengan peta politik kekuatan kandidat yang berlaga. Meski saat ini baru Anies Baswedan yang berani deklarasi sebagai Calon Presiden melalui partai NasDem, parpol lain masih senyap.
Di berbagai survei nama Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo berhasil mencuri simpati publik sebagai tiga nama besar yang sangat populer dan diprediksi akan membawa persaingan yang sangat ketat.
Tak hanya di porsi capres, untuk kursi cawapres-pun persaingan tak kalah sengitnya. Karena cawapres ini diharapkan dapat mendongkrak capres tersebut.
Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa cukup populer menjadi cawapres alternatif. Figurnya dipengaruhi dapat menjadi peredam konflik dari berbagai etnis dan parpol yang bertikai.
Menurut pengamat politik Efriza saat dihubungi RuPol, Rabu (30/11) Khofifah memiliki rekam jejak politik yang panjang dan potensial untuk diusung sebagai cawapres.
“Khofifah cawapres potensial, ia diyakini dapat mendongkrak elektabilitas pasangannya sebagai capres,” ujar Efriza.
Efriza melihat PDIP juga punya kans memikat Khofifah, karena kedekatan Khofifah dengan Jokowi. Jika Ganjar-Khofifah akan luar biasa kekuatan dari PDIP, sebab dua pulau Jawa secara hitungan matematika pemilih sudah dirangkul yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Kelebihan Khofifah adalah beberapa hal, pertama ia sukses memimpin Jawa Timur. Ia berhasil dalam bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, menangani pandemi. Juga ia baru-baru ini menaikkan UMP di Jawa Tengah, untuk menunjukkan perhatiannya yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat,” jelas dosen politik ini.
Menurutnya Khofifah juga adalah salah satu tokoh berpengaruh di NU, ini menunjukkan warga Nahdliyyin dapat turut memberikan suaranya karena mengusung Khofifah. Dan, NU adalah organisasi massa Islam terbesar dengan jumlah pemilih tinggi.
“PKB juga diyakini menguat memberikan suara kepada Khofifah, karena tidak banyak intrik di kehidupan politiknya misal jika dibandingkan dengan Muhaimin Iskandar,” jelasnya.
Karena itu, Efriza melihat peluang Khofifah di peta pilpres 2024 cukup terbuka sebagai cawapres alternatif dengan basis massa yang mengakar.
“Dukungan para perempuan tentu menguat kepada Khofifah. Khofifah tentu saja saat ini penguasa Jawa Timur dan juga yang memiliki popularitas dan elektabilitas terkuat di Jawa Timur,” pungkasnya. (IY)
Editor: Ivo Yasmiati