Dwikorita pun menyebutkan bahwa gempa susulan yang terjadi di wilayah Cianjur akan diprediksikan berakhir pada 4-7 hari ke depan
RUANGPOLITIK.COM —Pascagempa bumi dengan magnitudo 5,6 terjadi di Cianjur pada Senin (21/11/2022), kabupaten yang terletak di Jawa Barat itu pun terpantau masih diguncang gempa susulan atau aftershock.
Hingga Rabu (23/11/2022), pukul 15.00 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya 171 kali gempa susulan dari lindu utama.
“Mulai jam 07.00 WIB pagi sampai sore tadi ada tiga kali gempa yang dirasakan, tapi dengan kekuatan rendah,” ujar Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, dikutip pada Kamis (24/11/2022).
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Ia menjelaskan bahwa tren gempa susulan semakin melemah kekuatannya.
Namun, ia meminta agar gempa susulan tetap diwaspadai. Pasalnya, gempa susulan yang terjadi di hari Rabu kemarin itu masih terbilang kuat lantaran memiliki jarak yang dekat dengan permukaan.
“Tadi siang gempa susulan magnitudo 3, tapi kenapa kuat? Karena jaraknya dekat, hanya 5 kilometer. Perlu diwaspadai, meskipun kekuatannya semakin lemah tapi kedalaman dangkal. Jadi sangat dekat dengan permukaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dwikorita pun menyebutkan bahwa gempa susulan yang terjadi di wilayah Cianjur akan diprediksikan berakhir pada 4-7 hari ke depan.
“Kurang lebih empat hari sampai satu minggu diperkirakan (gempa susulan) akan Insya Allah berakhir,” paparnya.
“Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan. InsyaAllah, dalam kurun waktu empat hari kedepan, gempa-gempa susulan tersebut sudah reda dan stabil,” tuturnya.
Masih dari keterangan Dwikorita, ia meminta agar pemerintah daerah dan masyarakat setempat juga waspada terhadap kemungkinan bencana alam lain yang disebabkan lantaran hujan, seperti longsor dan banjir yang berpeluang membawa material reruntuhan akibat gempa.
“Saat ini curah hujan sedang meningkat menuju puncaknya di bulan Desember hingga Januari nanti, jadi harus diwaspadai kemungkinan terjadinya bencana ikutan usai gempa kemarin,” katanya.
“Material lereng yang runtuh seperti tanah, batu, pohon, kerikil, dan lainnya harus dibersihkan agar tidak terbawa air dan menjadi banjir bandang. Hal ini pernah terjadi saat gempa Palu dan Pasaman Barat,” ujarnya.
Dwikorita pun yakin jika kondisi pasca gempa di Cianjur mulai stabil seiring berjalannya waktu.
“Kepada masyarakat yang ada di pengungsian maupun di rumah, kami mengimbau untuk tetap tenang. Jangan percaya dengan kabar, berita, maupun informasi yang tidak jelas asal muasalnya yang justru menambah kecemasan,” imbaunya.
“Pastikan informasi resmi hanya dari BMKG melalui kanal-kanal komunikasi resmi. InsyaAllah, kondisi di Cianjur saat ini semakin stabil,” pungkasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)