RUANGPOLITIK.COM — Pembatasan ambang batas pencapresan dianggap mencederai demokrasi. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mendorong agar partai-partai memperjuangkan agar ambang batas pencapresan atau presidential treshold dihapuskan menjelang 2024.
Dia menyebut semua partai, kecuali PDIP, pasti setuju dengan dihapuskannya presidential threshold.
“Kita sekarang temen-temen, tadi saya ngomong dengan (Ketua DPP Partai NasDem) Willy, Willy sudah mulai berubah, dia bilang ‘kami pun mendukung katanya 0% sekarang, dia bilang, ‘atau tanpa threshold’, beliau pasti sudah setuju,” kata Fahri Hamzah Senin (21/11).
Fahri Hamzah menyebut Gerindra juga setuju agar presidential threshold dijadikan 0% atau dihapuskan. Dia mengklaim, berdasarkan hitungan, hanya PDIP yang akan menyetujui tetap adanya presidential threshold.
“Golkar ingin ajukan Airlangga, PKB ingin mengajukan Cak Imin, saya dengar makin confident katanya surveinya makin baik, Pak Prabowo sudah, Demokrat harusnya AHY, NasDem sudah dapat,” lanjut dia.
Fahri Hamzah menyebut baik jika semua partai bisa mengajukan kadernya atau ketumnya masing-masing maju sebagai presiden. Sehingga, kata dia, tidak ada partai yang kebingungan berkontestasi di 2024.
“Nah kalau semua ingin ajukan calonnya, bagus lah itu dibuat bahwa aturan ini kita mulai kerjakan di 2024, masih ada waktu setahun, kenapa pula kita menganggapnya nggak mungkin demi memurnikan presidensialisme kita, demi memurnikan prosedur demokrasi yang benar. Daripada bingung sendiri,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati