Keterangan Romer ini sekaligus membantah keterangan Sambo pada sidang 8 November lalu. Ferdy Sambo mengatakan pistol yang jatuh saat ia turun dari mobil di dekat rumah dinasnya adalah pistol Wilson Combat miliknya
RUANGPOLITIK.COM —Mantan ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, tak bisa memastikan pistol HS yang dihadirkan jaksa dalam sidang pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat. Meskipun demikian, dia memastikan pistol itu mirip dengan yang jatuh dari kantong Sambo.
Romer menjadi saksi dalam perkara dengan terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrwatahi. Dia sempat dicecar oleh kuasa hukum kedua terdakwa, Arman Haris.
“Apakah senjata HS itu (yang jadi bukti) yang saudara lihat (jatuh)?” tanya Arman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2022).
“Saya tidak tahu tapi saya pastikan yang jatuh itu HS,” tukas Romer.
“Kenapa saudara bisa pastikan itu HS? Tadi saudara dilihatkan majelis hakim saudara tidak tahu senjata itu yang jatuh atau tidak,” tanya Arman.
“Saya tidak tahu Pak karena saya tidak tahu nomornya. Tapi kalau senjata yang jatuh saya bisa bedakan,” jawabnya.
Keterangan Romer ini sekaligus membantah keterangan Sambo pada sidang 8 November lalu. Ferdy Sambo mengatakan pistol yang jatuh saat ia turun dari mobil di dekat rumah dinasnya adalah pistol Wilson Combat miliknya.
“Senjata yang jatuh bukan senjata HS, tetapi senjata pribadi saya, Wilson Combat, yang memang mirip dengan senjata yang ditampilkan,” ujar Ferdy Sambo.
Dalam keterangan pada sidang dengan terdakwa Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal, 9 November 2022, Adzan Romer mengubah keterangannya soal peristiwa jatuhnya pistol HS tersebut.
Dalam berita acara pemeriksaan, Romer mengaku melihat pistol tersebut jatuh. Dia menyatakan sempat akan mengambil pistol itu, namun dilarang oleh Sambo.
Keterangan itu dia cabut dalam sidang Kuat dan Ricky. Dia menyatakan tak dilarang memungut pistol itu, tetapi keduluan oleh Sambo.
Menurut dakwaan jaksa, pistol HS itu digunakan Ferdy Sambo untuk merekayasa pembunuhan Brigadir Yosua. Sambo disebut sempat menembakkan pistol itu ke arah dinding rumah dinasnya setelah Yosua tewas.
Tujuannya, agar menciptakan cerita seakan-akan Yosua tewas karena tembak menembak dengan Richard Eliezer. Sambo juga disebut sempat menaruh pistol itu di tangan kiri Yosua dan menembakannya ke arah TV.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)