Hubungan China dan Amerika Serikat telah meregang karena ketegangan yang ditimbulkan oleh perang dagang dan perebutan pengaruh di Indo-Pasifik
RUANGPOLITIK.COM —Presiden China Xi Jinping memperingatkan timpalannya dari Amerika Serikat Joe Biden bahwa dunia tengah berada dalam keadaan tak menentu, sehingga ketegangan hubungan antara Washington dan Beijing harus bisa diatasi.
“Umat manusia dihadapkan dengan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia telah tiba di persimpangan jalan. Ke mana harus pergi dari sini — ini adalah pertanyaan yang tidak hanya ada di benak kita tetapi juga di benak semua negara,” tukas Xi saat bertemu pertama kali secara tatap muka dengan Biden di Bali pada Senin (14/11/2022).
Sebelumnya, mereka telah melakukan lima kali panggilan telepon atau video sejak Biden menjadi presiden pada Januari 2021.
Di Hotel Mulia, Nusa Dua, mereka menjajaki pemulihan hubungan bilateral kedua negara, seperti diprediksi oleh para ahli.
Biden memberi tahu awak media bahwa dia dan Xi akan membahas banyak tantangan ini bersama-sama.
“Saya percaya, China dan Amerika Serikat dapat memainkan peran kunci dalam mengatasi tantangan global, mulai dari perubahan iklim, hingga kerawanan pangan, dan — agar kita dapat bekerja sama,” ujarnya.
Hubungan China dan Amerika Serikat telah meregang karena ketegangan yang ditimbulkan oleh perang dagang dan perebutan pengaruh di Indo-Pasifik.
Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan dan posisi ambigu Beijing mengenai invasi Rusia ke Ukraina menjadi perhatian kedua negara.
Dalam pidatonya, Biden menyebut dia dan Xi bertanggung jawab dalam mengelola perbedaan China dan AS. Sementara Xi menyebut, sebagai pemimpin dua negara besar, AS dan China perlu memetakan arah yang tepat mengenai hubungan bilateral keduanya.
Pertemuan Xi dan Biden sore ini tidak akan menghasilkan pernyataan bersama, namun kedua belah pihak akan menyatakan sikap kemudian. Bagaimanpun, Biden dan Xi masih akan satu forum di KTT G20.
KTT G20 dengan format tatap muka akan diadakan di Bali pada 15 dan 16 November 2022. Fokus tuan rumah adalah pemulihan ekonomi global paska-pandemi, dengan prioritas bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.
Pertemuan kepala negara anggota G20 kali ini dibayangi oleh krisis global di sektor pangan dan energi, yang dipicu oleh perang Ukraina.
Dalam sejumlah pertemuan tingkat menteri, beberapa negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat mengecam dengan keras invasi Rusia ke Ukraina serta dampaknya terhadap krisis pangan dan energi.
China adalah sekutu dekat Rusia. Mengenai agresi Rusia ke Ukraina, Beijing tidak mau ikut campur.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)