RUANGPOLITIK.COM — Bahasa kecewa Surya Paloh yang mengharapkan ucapan ulangtahun melalui video yang ditunggu dalam perayaan partai NasDem tak kunjung ada. Sehingga secara terbuka Surya Paloh mengungkapkan kesedihannya.
Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, biasanya Jokowi akan mengirimkan pesan melalui video atau dengan cara lain bila tidak sempat menghadiri ulang tahun partai pendukung pemerintah.
Sehingga isu retak antara Jokowi dan Surya Paloh tak bisa dihindari sejak mengusung Anies Baswedan. Indikasi itu tampak kuat mengingat tidak ada sama sekali pesan ucapan selamat dari Jokowi.
Namun demikian, kasus Partai Nasdem, Jokowi tidak ada memberi kabar apa pun kepada Nasdem, khususnya Surya Paloh.
“Jokowi terkesan mengabaikan begitu saja ulang tahun Nasdem,” ungkapnya.
Analisa Jamiludin, indikasi ke arah Jokowi mengabakan Nasdem memang sudah terlihat sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Sejak itu praktis tidak ada lagi pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh.
“Jadi, Jokowi memang terkesan kecewa atas tindakan NasDem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres. Jokowi tampak menjaga jarak dengan NasDem,” jelas Jamiluddin.
Lebih lanjut, mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini berpendapat, indikasi lain terlihat dengan pidato Jokowi saat menghadiri ulang tahun Golkar dan Perindo. Di dua momen itu Jokowi menegaskan agar tidak salah memilih capres.
Bagi Jamiluddin, pesan Jokowi itu menggambarkan kekecewaannya kepada Nasdem. Itu artinya, Jokowi secara tidak langsung menyindir Nasdem, tapi mengharapkan pada Golkar dan Perindo tidak mengikutinya.
Editor: Ivo Yasmiati