Diduga Hendra Kurniawan menjumpai keluarga Yosua untuk menyampaikan Yosua meninggal berdasarkan skenario yang disusun Ferdy Sambo
RUANGPOLITIK.COM –Surat dakwaan terhadap Brigjen Hendra Kurniawan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum tidak memuat peristiwa ketika mengunjungi keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat di Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi pada Senin, 11 Juli 2022. Saat itu Hendra datang menggunakan jet pribadi.
Padahal dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Hendra Kurniawan tertanggal 18 Agustus 2022 yang dilihat Tempo, Hendra Kurniawan bersama Agus Nurpatria mengunjungi kediaman keluarga Brigadir Yosua ke Jambi menggunakan jet pribadi.
Saat itu, Hendra datang ke Jambi untuk memberikan penjelasan atas penyebab kematian Yosua kepada keluarga ajudan Ferdy Sambo itu.
Diduga Hendra Kurniawan menjumpai keluarga Yosua untuk menyampaikan Yosua meninggal berdasarkan skenario yang disusun Ferdy Sambo.
Data Indonesia Police Watch menyebut Hendra menumpang jet pribadi bersama Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.
IPW merujuk pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengatakan jet pribadi itu milik seseorang berinisial RBT. Diduga inisial tersebut adalah Robert Priantono Bonosusatya. Menurut IPW, jenis private jet yang digunakan adalah tipe Jet T7 JAB.
Robert membantah pernyataan Sugeng soal jet pribadi yang digunakan Hendra Kurniawan adalah miliknya. Dia menyatakan tak memiliki jet, namun mengakui mengenal Hendra.
Terkait hal ini, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI mengatakan agar melihat nanti pada saat pemeriksaan saksi karena Kejaksaan tidak bisa melakukan penilaian sebelum ada pemeriksaan perkara pokoknya.
“Kita lihat nanti pemeriksaan saksi-saksi karena kita tidak bisa melakukan penilaian sebelum ada pemeriksaan perkara pokoknya,” kata Ketut saat dihubungi.
Dalam surat dakwaan Hendra Kurniawan yang dibacakan JPU, Hendra Kurniwan berperan mengkoordinasikan bawahannya atas perintah Ferdy Sambo untuk menghilangkan barang bukti pembunuhan Yosua.
Bersama terdakwa obstruction of justice lain, Hendra Kurniawan memerintahkan penyisiran dan penggantian DVR CCTV di sekitar TKP pembunuhan.
Tujuh orang akan didakwa dalam kasus obstruction of justice
Jaksa Penuntut Umum telah atau akan mendakwa tujuh orang karena merintangi upaya penyidikan pembunuhan Yosua, yakni Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Arif Rachman Arifin, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Irfan Widyanto.
JPU mendakwa Hendra Kurniawan karena merintang upaya penyidikan pembunuhan Yosua dengan dakwaan primer Pasal 49 jo Pasal 33 UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 48 ayat (1) jo Pasal 32 ayat (1) UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan/atau dakwaan primer Pasal 233 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 221 ayat (1) ke-2 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sementara itu, Ferdy Sambo telah didakwa perkara obstruction of justice digabung dengan perkara pembunuhan berencana. Untuk perkara pembunuhan berencana, Ferdy Sambo didamwa dakwaan primer Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)