Jadi terjemahkan saja NasDem ini apakah partai tolol atau paling loyalis pada Jokowi, silakan terjemahkan
RUANGPOLITIK.COM — Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan sikap partainya mendukung kenaikan BBM sebagai bentuk komitmennya untuk tegak lurus terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.
Bahkan kata Surya Paloh dukungan partainya di DPR terhadap kebijakan kenaikan BBM menjadi satu-satunya partai koalisi yang mendukung kebijakan tersebut karena NasDem menilai kenaikan BBM kebijakan yang tepat.
“Saya mau memberikan ilustrasi kepada Saudara, baru berapa puluh hari yang lalu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf mengambil kebijakan strategis yang luar biasa. Untuk apa? Untuk mengambil faedah yang lebih berarti bagi kontinuiti pembangunan bangsa ini. Mengurangi subsidi BBM, itu artinya menaikkan harga. Apa yang ada dipikiran NasDem? Tepat kah itu? NasDem menganggap itu kebijakan yang tepat,” katanya dalam sambutan launching program ‘NasDem Memanggil’ di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022) malam.
Paloh bahkan menyebut dari 7 fraksi partai koalisi Jokowi di DPR, hanya NasDem yang menegaskan sikap agar kebijakan kenaikan BBM jalan terus.
“Karena dianggap kebijakan yang tepat, NasDem memberikan dukungan yang setulusnya-setulusnya, sepenuhnya, tapi aneh bin ajaib kalau di sidang Dewan sana ada 9, ada 7 fraksi partai koalisi pemerintahan hanya ada 1 fraksi yang menyatakan jalan terus kenaikan BBM ini. Artinya apa? Artinya partai-partai atau fraksi lain menyatakan tidak tepat,” ujar Paloh.
Menurut Paloh, dukungan terhadap kenaikan harga BBM membuktikan partainya loyal. Dia mengatakan biar masyarakat yang menilai loyalitas NasDem.
“Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi yang sepakat, ini kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. Jadi terjemahkan saja NasDem ini apakah partai tolol atau paling loyalis pada Jokowi, silakan terjemahkan,” ujar Paloh.
Editor: Syafri Ario
(Rupol)