Jatuhnya daya beli mengakibatkan turunnya tingkat konsumsi yang berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi
RUANGPOLITIK.COM –Partai Buruh dan organisasi serikat buruh dengan jumlah total massa sekitar 50.000 orang akan menggelar demonstrasi besok Rabu (12/10/2022). Demo buruh yang digelar serentak di 34 provinsi itu membawa enam tuntutan.
Tuntutan pertama para buruh adalah menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga barang, dan ditambahkan tidak adanya kenaikan upah membuat daya beli jatuh.
Selain itu, jatuhnya daya beli mengakibatkan turunnya tingkat konsumsi yang berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi.
“Inilah justru memicu terjadinya PHK,” tandas Said Iqbal lewat keterangan tertulis pada Senin (10/10/2022).
Kedua menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah ancaman resesi global. Said Iqbal menyatakan bahwa pihaknya menolak keras kebijakan PHK besar-besaran di tengah ancaman resesi global.
Bahkan saat ini, imbuhnya, kalangan buruh di beberapa negara Eropa sedang melakukan demonstrasi karena harga sejumlah bahan kebutuhan pokok melambung tinggi.
“Sama seperti di Indonesia, mereka juga menyuarakan penolakan atas kenaikan harga dan PHK besar-besaran,” tuturnya.
Said Iqbal, tidak menampik tentang kemungkinan akan adanya resesi global yang sudah di depan mata. Namun, Partai Buruh mengecam keras cara pemerintah menebar rasa takut kepada kaum buruh melalui narasi ancaman resesi 2023.
“Hentikan kalimat ‘kebohongan’ dan ‘provokatif’ yang menyatakan ancaman resesi akan menimbulkan dampak serius,” tukasnya.
Selain itu, empat tuntutan lainnya adalah menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja, menaikkan upah buruh 13 persen, mewujudkan reforma agraria sejati, dan mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
Di Jakarta, demonstrasi di antaranya akan digelar di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.
“Aksi 50.000 buruh di istana dan serempak di semua provinsi pada Rabu, 12 Oktober 2022 jam 10.00 WIB-selesai,” tertulis dalam poster yang dikirimkan Said Iqbal melalui pesan pendek pada Senin, 10 Oktober 2022.
Menurut Said Iqbal, massa aksi di Istana Negara yang akan datang berasal dari Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Sementara pada saat yang sama, aksi juga dilakukan di provinsi yang lain, dengan titik aksi di kantor gubernur masing-masing provinsi.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)