RUANGPOLITIK.COM – Hacker Bjorka masih melanjutkan pergerakannya dan mengaku akan menyerang data pada aplikasi MyPertamina. Hal tersebut disampaikan pada forum breached.to.
Bjorka mengungkapkan publikasi data MyPertamina tersebut untuk mendukung rakyat Indonesia yang tengah berdemo menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
“To support people who are struggling by holding demonstrations in Indonesia regarding the price of fuel oil. I will publish MyPertamina database soon,” jelas akun Bjorka di grup Telegramnya.
Sementara, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan pihaknya sangat memperhatikan keamanan data konsumen.
Berita Terkait:
Bjorka Diduga Bocorkan Data yang Diduga Milik Puan sampai Erick Thohir
Sebelum Aksesnya Ditutup, Bjorka Sempat Cibir Puan Rayakan Ultah Saat Rakyat Protes BBM
Akun Twitter Peretas Bjorka yang Klaim Bocorkan Surat Jokowi Ditutup
Ditantang Bongkar Pembunuh Munir, Hacker Bjorka Sebut Muchdi PR
“Kami telah menerapkan standar keamanan informasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung pengamanan data,” tutur Irto kepada wartawan, Sabtu (10/9/2022)
Dia menyatakan Pertamina telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan data, khususnya data pendaftar Program Subsidi Tepat.
Diketahui, hacker yang mengaku berbasis di Warsawa, Polandia tersebut meretas data pelanggan Tokopedia, data pengguna media sosial Wattpad, serta pelanggan Indihome.
Bjorka juga mengunggah 1,3 miliar data registrasi SIM Card dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Data tersebut berisi NIK, nomor telepon, provider, hingga tanggal registrasi yang diklaim dibobol pada 31 Agustus lalu.
Kebocoran tersebut membuat pemerintah khususnya Kominfo bereaksi. Sayangnya, reaksi pemerintah justru ditertawakan oleh sang hacker.
“Kalau bisa jangan nyeranglah, orang itu perbuatan illegal access kok. Setiap serangan itu yang dirugikan rakyatnya,” pungkas Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, di kantornya, Jakarta, Senin (5/9).
Bjorka pun membalas pesan Semuel itu lewat unggahan dengan judul ‘My Message to Indonesian Government‘.
“My Message to Indonesian Goverment: Stop being an idiot (Pesan saya untuk pemerintah Indonesia: berhentilah jadi orang bodoh, red),” dikutip dari utas di BreachForums, Selasa (6/9/2022).
Kemudian, Bjorka juga mengklaim telah membocorkan sejumlah surat rahasia untuk Presiden Jokowi pada periode 2019-2021. Salah satunya adalah surat dalam amplop tertutup dari Badan Intelijen Negara (BIN).
“This is a new era to demonstrate differently. nothing would change if fools were still given enormous power. the supreme leader in technology should be assigned to someone who understands, not a politician and not someone from the armed forces. because they are just stupid people,” ujar Bjorka.
(Ini adalah era baru untuk berdemo dengan cara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. karena mereka hanyalah orang-orang bodoh, red).
Mengungkapkan kekecewaannya, Bjorka mengaku hanya ingin menunjukkan kebobrokan lembaga pemerintah karena dipimpin bukan oleh para ahli.
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)