RUANGPOLITIK.COM –Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa penyaluran bantuan langsung tunai atau BLT BBM sebesar Rp600 ribu tidak sepenuhnya tepat sasaran. Jokowi memaklumi hal tersebut karena banyaknya jumlah penerima bantuan.
“Ya kan yang kita bagikan ini 20.600.000. Jumlah seperti itu ga mungkin lah kita 100 persen benar, ya pasti ada yang 1,2,3 yang tidak tepat, karena memang yang dibagikan itu jumlahnya cukup banyak sekali,” ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Meski begitu, Jokowi menyebut pembagian BLT BBM yang digelar sejak kemarin berjalan lancar. Jokowi memulai hari pertama pembagian BLT itu di wilayah Jayapura, Papua dan melanjutkan hari keduanya di Bandarlampung.
“Ini mulai minggu depan akan terus bergerak ke semua kota kabupaten,” kata Jokowi.
Mengenai kepastian angka kenaikan harga BBM, Jokowi enggan membeberkannya kepada publik saat ini. Ia hanya menyebut pihaknya sudah menghitung dengan matang nilai keekonomian harga BBM setelah naik nanti.
Berita Terkait:
Soal BBM, Hasto: PDIP Pro Rakyat Kecil, tapi Pemerintah Sedang Sulit
PDIP Jawa Barat Dukung Jokowi Tidak Naikkan Harga BBM Subsidi
Fraksi PKS DPR Tolak Kenaikan BBM karena Akan Berdampak pada Perekonomian Rakyat
Demokrat: Tidak Setuju Rencana Pemerintah Naikkan BBM
“Kalkulasi sudah disampaikan kepada saya, hitung-hitungannya sudah sampai kepada saya, tinggal ini kita putuskan,” kata Jokowi.
Total dana yang digelontorkan pemerintah untuk BLT BBM mencapai Rp 24,17 triliun. BLT Rp 600 ribu kepada kepada 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat dengan total anggaran 12,4 triliun rupiah. Uang tunai ini akan mulai dibayarkan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar Rp 150 ribu selama 4 kali.
Kedua, bantuan Rp 600 ribu untuk 16 juta pekerja yang punya gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan dengan total anggaran Rp 9,6 triliun. Ketiga, pengalihan 2 persen Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk subsidi transportasi di daerah, ojek dan nelayan, hingga perlindungan sosial tambahan lainnya. Total anggaran Rp 2,17 triliun.
dari Informasi yang dihimpun menyebutkan, BBM akan naik di rentang harga Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter, dari harga Pertalite saat ini yang Rp 7.650 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter. Tapi belum ada pengumuman resmi dari Jokowi sampai hari ini mengenai kenaikan harga BBM ini.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)