RUANGPOLITIK.COM –Permintaan maaf dari Ferdy Sambo jadi bahan cibiran baru. Pasalnya, dari permohonan tertulis itu, tak ada sekecap pun kata-kata Sambo yang menyinggung almarhum Brigadir J dan keluarga.
Tersangka kasus pembunuhan berencana itu dijatuhi vonis Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dalam Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP), pada Kamis (25/8/2022).
Digelar selama hampir 18 jam, sidang etik bagi Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo rampung pada Jumat dini hari (26/8/2022).
Secara lisan dan tulisan, Ferdy Sambo mengungkapkan permintaan maaf dan rasa penyesalan usai menerima putusan sidang.
Permintaan maaf itu ditujukan Sambo kepada seluruh rekannya, dari kalangan senior Polri, perwira tinggi, perwira menengah, dan perwira pertama.
“Senior dan rekan-rekan yang saya hormati, dengan niat yang murni dan tulus. Saya ingin menyampaikan rasa bersalah dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan senior dan rekan-rekan,” ucap Ferdy Sambo.
Berita Terkait:
Lima Jenderal Tanda Tangani Keputusan Pemecatan Ferdy Sambo
DPR: Putusan Pecat Sidang Etik Ferdy Sambo Sudah Dapat Diperkirakan
Ferdy Sambo Ajukan Banding Setelah Dipecat Tidak Hormat
Di MKD, Mahfud tidak mau sebut nama anggota DPR yang dihubungi Fredy Sambo
“Saya minta maaf kepada senior dan rekan-rekan semua yang secara langsung merasakan akibatnya. Saya mohon permintaan maaf saya diterima, dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku,” tuturnya lagi.
Ferdy Sambo memastikan bahwa dirinya siap bertanggung jawab atas dampak yang dialami rekan-rekan sejawatnya di Korps Bhayangkara atas kasus pembunuhan Brigadir J.
Ferdy Sambo pun berharap, agar rasa penyesalan dan permohonan maafnya ini dapat diterima dengan terbuka. Sehingga, keadilan dapat tegak untuk semua pihak.
“Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior dan rekan-rekan yang terdampak,” ujarnya.
“Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini bisa diterima dengan terbuka dan saya siap menjalankan proses hukum ini dengan baik, sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak,” ujar dia, dalam surat bermaterai 10.000.
Bukan empati, permohonan maaf itu justru tuai kecaman dan kemarahan dari publik. Hal ini lantaran nama Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat tak disebut barang satu huruf pun di dalamnya.
Ferdy Sambo dinilai hanya menyesal dan meminta maaf pada jajaran dan instansi lantaran ingin mencari muka serta mengembalikan posisinya.
“Ferdy Sambo cuma menyesal dan minta maaf sama jajaran dan instansi yang terkena dampaknya doang, terus sama yang dibunuh dan keluarga yang menderita gimana? Gak merasa bersalah berarti ya. Semakin “bertahta” seseorang semakin dingin hatinya, apa begitu?” ujar akun @Milkiway1108 di Twitter.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)