RUANGPOLITIK.COM –Politikus Senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rusli Effendi mengatakan sebaikanya Suharso Monoarfa berjiwa besar meninggalkan jabatannya sebagai ketua umum.
Rusli Effendi mengatakan fatwa ketiga majelis yang meminta Suharso mundur pastinya sudah melalui berbagai pertimbangan untuk menyelamatkan partai menjelang Pemilu 2024.
Dalam pandangannya, fatwa yang dikeluarkan ketiga majelis bukan untuk menyasar pribadi Suharso.
“Karena itu, dia harus berjiwa besar dan staria menerima itu,” ujarnya saat dihubungi RuPol, Kamis (25/8/2022).
Rusli mengatakan Majelis Syariah merupakan lembaga tertinggi di PPP. Terlebih Suharso didapuk menjadi ketua umum partai berlandaskan kepada fatwa majelis.
Berita Terkait:
Suharso Respons Desakan 3 Majelis PPP Lepas Kursi Ketum
Desak Mundur Ketum PPP, Majelis Sudah Rapat 3 Kali
Konflik Internal Bahaya Bagi PPP, Terancam Terlempar dari Senayan di 2024?
Pemilih PPP di 2024, Akan Tergerus Polemik ‘Amplop Kiai’
Kultur PPP kata dia sangat menghormati ulama. Bahkan fatea majelis melebihi AD/ART.
Sejarah mencatat bahwa Suharso Monoarfa diangkat menjadi ketua umum bukan di dasari AD/ART, tapi lebih kepada penghotmatan pada fatwah Ketua Majelis Syari’ah,
Almarhum KH. Maimun Zubair (Mbah Moen).
“PPP yang didirikan ulama harus patuh dengan fatwah ulama,” ujarnya.
Sebelumnya, ramainya desakan mundur kepada Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, semakin mengencang setelah kalangan internal DPP PPP juga ikut menyuarakan hal tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, tiga majelis resmi internal DPP PPP, yakni Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan juga kompak mendesak Suharso mundur.
Dalam surat yang sampai ke redaksi RuPol, terlihat ada tiga orang pimpinan majelis yang ikut bertanda tangan dengan stempel masing-masing.
Ketua Dewan Majelis Syariah KH. Mustofa Aqil Siradj, Ketua Majelis Pertimbangan Muhammad Mardiono, dan Ketua Majelis Kehormatan Zarkasih Nur.
Pada isi surat, ada penjelasan pengantar tentang kondisi kekinian PPP, terutama terkait elektabilitas yang terus menurun.
Kemudian ada juga penjelasan yang lebih rinci tentang Suharso Monoarfa yang sedang memiliki banyak persoalan, mulai dari rumah tangga, pelaporan dugaan gratifikasi, dan juga dugaan penghinaan terhadap kiai dan kalangan pesantren.
Dengan banyaknya persoalan yang menimpa Suharso tersebut, majelis-majelis partai di DPP PPP berkesimpulan untuk meminta Suharso Monoarfa berbesar hati untuk mundur.(FSL)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)