RUANGPOLITIK.COM-Aktivis Kemanusiaan, Irma Hutabarat menilai kasus Ferdy Sambo menjadi momentum bangsa Indonesia merebut kembali Polri dari tangan Mafia.
Sedangkan bagi Polri, pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J secara terang-benderang disebut menjadi ajang bagi mereka untuk kembali merebut kepercayaan masyarakat.
“Jadi hal ini menjadi sesuatu kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk kembali merebut Polri dari tangan Mafia,” tegas Irma Hutabarat.
“Bagi Polri sebaliknya, untuk kembali merebut kepercayaan rakyat Indonesia,” ucapnya menambahkan.
Irma Hutabarat menekankan bahwa yang terpenting di dalam suatu negara adalah kepercayaan publik.
Berita Terkait:
Terkait Motif Pembunuhan, Ayah Brigadir J Bingung dengan Keterangan Ferdy Sambo
Ferdy Sambo Tulis Surat Pengakuan Rekayasa Kematian Yosua
Satgasus Merah Putih yang Pernah Dipimpin Ferdy Sambo Resmi Dibubarkan Kapolri
Irjen Ferdy Sambo Sampaikan Permohonan Maaf
Oleh karena itu, saat ini kepercayaan publik terhadap Polri sedang sangat dipertaruhkan di dalam pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J.
“Yang paling penting dalam satu negara itu adalah kepercayaan publik,” ujar Irma Hutabarat.
“Kepercayaan publik itu unsur yang sangat penting, ini yang sekarang sedang dipertaruhkan. Jadi jangan main-main!,” katanya menambahkan, dikutip RuPol dari kanal Youtube TvOne, Sabtu (13/8/2022).
Sebelumnya, Irma Hutabarat menyebut kelakuan Ferdy Sambo tidak pantas disebut sebagai anggota Polisi, melainkan mafia.
“Kalau ada orang membunuh, kemudian menghilangkan barang bukti, lalu mengajak seluruh korps yang ada di dalam geng itu untuk berbuat bohong kepada seluruh rakyat Indonesia, itu kan kelakuannya mafia,” katanya.
“Kalau Polisi nggak gitu, kalau polisi tadi seperti yang dikatakan ibu Sri, ada segitiga bukti, ada form A, kalau ada jenazah harus dilaporkan,” ujarnya.
“Tidak ada satu pun yang dilakukan,” ucap Irma Hutabarat menambahkan.
Dia juga mengingatkan Polri terkait peristiwa yang menimpa Brigadir J, hal itu justru akan semakin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusinya.
“Lalu kemudian apapun alasan yang sekarang sedang direkayasa, mohon maaf kalau orang sudah sekali berbohong maka akan sulit untuk mempercayainya,” kata Irma Hutabarat.
“Dan saya, ini karena rasa sayang kita kepada kepolisian sebagai institusi ya, kalau sudah hancur kepercayaan itu membangunnya tidak bisa dengan kata-kata,” tuturnya.
“Kamu aja kalau dibohongin partner kamu, pacar atau suami, pasti kamu tinggalin,” imbuhnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)