RUANGPOLITIK.COM-Seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta sejumlah 31 resmi berganti nama menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta, pada Rabu (3/8/2022).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut kehadiran Rumah Sehat (RS) ini perannya ditambah, yakni aspek promotif dan preventif (pencegahan).
Menurutnya, selama ini Rumah Sakit kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif, sehingga orang datang ke RS karena sakit dan ingin sembuh. Di sisi lain pada pandemi kemarin kita menyaksikan pentingnya menjaga kesehatan.
“Kami berharap masyarakat akan memandang rumah sehat dengan cara pandang berbeda. Agar tak hanya berkunjung di saat sakit, namun juga dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya. Sehingga masyarakat menjadikan kesehatan sebagai tujuan dan cara hidup,” jelas Anies lewat keterangannya di Twitter, dikutip pada Kamis (4/8/2022).
Tak sekadar berganti nama, lanjut Anies menerangkan, Rumah Sehat Untuk Jakarta merupakan komitmen mewujudkan transformasi layanan kesehatan termasuk di antaranya transformasi digital.
Berita Terkait:
Anies Baswedan Resmi Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta
Terkait Interpelasi Formula E, PSI Masih Butuh Jawaban Anies
Terkait Interpelasi Formula E, PSI Desak Bamus dan Tunggu Jawaban Anies
Puan Maharani Tak Hadir di Nikahan Putrinya, Anies Baswedan: Sudah Minta Maaf
Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan Kemenkes mengintegrasikan Rekam Medik Elektronik dengan Platform SATU SEHAT. Platform ini membuka jalan untuk mewujudkan Integrasi Rekam Medik Elektronik di seluruh fasilitas kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta.
Selain fitur pendaftaran online, Dinas Kesehatan juga memfasilitasi warga Jakarta dengan berbagai fitur layanan upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti skrining Penyakit Tidak Menular, Skrining Kesehatan Jiwa, Skrining Calon Pengantin, Pencatatan imunisasi serta informasi dan edukasi lainnya yang terintegrasi di dalam satu platform JakSehat.
“Jadi datanglah ke Rumah Sehat, untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Mulai rutin melakukan medical and mental health check up, vaksinasi dan imunisasi, dan berbagai kegiatan yang bersifat promotif preventif lainnya. Sehingga rumah sehat ini dirancang benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup sehat, bukan sekadar berorientasi sembuh ketika sudah sakit,” ucapnya.
Cuitan Anies terkait perubahan nama 31 RSUD menjadi Rumah Sehat mendapat respons beragam dari warganet. Tak sedikit yang nyinyir terhadap kebijakan sang gubernur.
“Rumah sakit adalah rumah untuk berobat orang yang sedang sakit,klo sehat ngapain ke rumah sehat,jadi yang sakit di rumah aja ga perlu ke rumah sehat, karena rumah sehat di khususkan untuk yang lagi sehat,” komentar @ndt***.
“Korelasinya apa pulak Pak @aniesbaswedan? orang sakit berarti tidak boleh datang.. orang sehat seharusnya.. 77 Tahun Indonesia Merdeka, baru Bapak lah punya pikiran tidak menyambung Bahasa Indonesia yang baik dan benar. lucuuu!!” sahut @Dodi***.
“Mantap gubernur pelawak,” celetuk @udis***.
“Rumah Sakit Bersalin nggak diganti pak jadi Rumah Korban Lelaki 😂 biar ada langkah² preventif gitu,” timpal @renepa***.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)