RUANGPOLITIK.COM – Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Suharso Monoarfa sebagai Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Permintaan pemecatan tersebut disampaikan Sekretaris FKPP PPP Wahyudin bersama 300 orang massa saat menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
Wahyudin mengatakan, Suharso Monoarfa sudah tidak bisa lagi memimpin Kementerian Bappenas karena ada persoalan rumah tangga yang membelitnya serta adanya laporan gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah masuk proses pra peradilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
“Kami khawatir hal itu akan mengganggu tugas-tugas beliau sebagai menteri apabila PN Jaksel memerintahkan KPK untuk melanjutkan proses penyelidikan dan penyidikan kasus gratifikasi Suharso Monoarfa,” kata Wahyudin di Jakarta, Senin (18/7/2022).
Berita Terkait:
Selamatkan PPP, Sholeh Basyari: Ganti Ketum Dengan Orang NU
Jelang 2024, Ujang Komarudin: PPP di Bawah Suharso Harus Aktif Buat Manuver Politik Baru
Survei PPI: Elektabilitas Turun, PPP Harus Kerja Keras untuk Lolos Pemilu 2024
Gejolak Internal PPP, Donnie Tokan: Harus Ada Perubahan
Selain itu, Wahyudin menilai kepemimpinan Suharso di PPP sudah tidak bisa dilanjutkan lagi karena selain arogan dan otoriter, Suharso juga dinilai telah menggadaikan PPP untuk kepentingan oligarki nasional menghadapi Pilpres 2024.
“Kami menolak pihak-pihak luar partai yang menjadikan PPP sebagai alat tawar politik untuk kepentingan segelintir elit menghadapi pencapresan 2024,” tegas Wahyudin.
Untuk itu, Wahyudin meminta Presiden Jokowi turun tangan menertibkan para petualang politik yang melindungi Suharso Monoarfa.
“Kami sebagai kader PPP merasa sedih karena ada invisible hand yang tetap berupaya mempertahankan Suharso Monoarfa sebagai Ketum PPP demi ambisi politik mereka di 2024″ ungkapnya.
Wahyudin berharap jeritan hati para kader PPP didengar oleh Presiden Jokowi dengan melakukan reshuffle terhadap Suharso Monoarfa.
“Biarkan kami para kader PPP bekerja untuk merebut hati rakyat di 2024, karena PPP butuh perubahan bukan petualang” demikian Wahyudin. (DAR)
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)