RUANGPOLITIK. COM-Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti terkait 4 slot yang akan jadi batu loncatan Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal tersebut ditanggapi Refly Harun melalui video di akun YouTube pribadi miliknya. Refly Harun menyebutkan bahwa ada 4 slot yang disambangi Anies Baswedan.
“Jadi slot yang Anies masuki slot NasDem, PKS, Demokrat yaitu poros Gondangdia. Kemudian slot PKB, katakanlah dengan Gerindra atau slot apa ini slot Prabowo-Cak Imin, kemudian slot Megawati Soekarnoputri PDIP, dan slot KIB (Koalisi Indonesia Bersatu),” ujar Refly Harun melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Sabtu (2/7/2022).
Kemudian, Refly Harun menyebutkan bahwa dari keempat slot tersebut tentunya memiliki jagoannya masing-masing untuk berlaga di Pilpres 2024. Namun, menurut Refly Harun, ada satu slot yang paling potensial menggaet Anies Baswedan.
“Padahal, 4 slot itu punya jagoannya masing-masing. Nah, harapan yang paling potensial adalah di slot sini aja. NasDem, PKS, dan Demokrat kalau mereka sepakat untuk menjalin koalisi,” ungkap Refly Harun.
Berita Terkait:
Capres Paling Dikenal Publik Versi Survei Poltraking: Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Megawati Ingatkan Kader untuk Tidak Lengah dengan Hasil Survei
Presiden Jokowi Bertakziah ke Rumah Duka Tjahjo Kumolo
Kabar Duka, Menpan RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia
Meski begitu, ada hal pahit. Refly Harun mengutarakan bahwa musnah sudah jika dari slot yang paling potensial tersebut tidak usung Anies Baswedan.
“Kalau tidak, berlalu atau terbang bersama dengan angin. Atau misalnya oligarki sepakat untuk menyingkirkan Anies Baswedan dari pencalonan, dan membiarkan orang-orang yang diendorse oligarki untuk bertarung di Pemilihan Presiden 2024,” ujar Refly Harun.
Terlepas dari itu, menurut Refly Harun, Anies masih memiliki keuntungan yang besar saat ini dengan jabatannya yang sebagai Gubernur di wilayah Jakarta.
“Di satu sisi, Anies punya keuntungan sebagai Gubernur di wilayah Jakarta dan di sisi lain, dia belum jelas kendaraan politiknya. Karena dia bukan orang partai,” imbuh Refly Harun. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)