RUANGPOLITIK.COM-Inspeksi mendadak (sidak) dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, di sejumlah titik penjualan minyak goreng curah rakyat (MGCR).
Kali ini, target yang disambangi menteri yang baru dilantik pada pertengahan bulan Juni itu adalah Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu, (25/6/2022).
Zulkifli Hasan blusukan meninjau warung dan kios di sekitar pasar untuk memastikan program minyak goreng curah rakyat (MGCR) berjalan sesuai rencana.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, program MGCR tersebut benar-benar hadir di tengah masyarakat dalam jumlah yang cukup dan harga yang terjangkau, yakni Rp14.000 per liter.
Diakui Zulhas, sapaan akrab Mendag, program MGCR yang mulai berjalan sejak awal bulan Juni terbukti mampu menurunkan harga minyak goreng curah di pasaran.
Berita Terkait:
Jelang Idul Adha, Mendag Zulhas Dapat Titipan Pesan Khusus dari Presiden
Said Didu: Mendag Zulhas Hindari Diksi ‘Kaget’ dan ‘Tidak Tahu’
Waketum PAN Sebut Nama Calon Pengganti Zulhas di Wakil Ketua MPR
Zulhas Sebut Prabowo Berkali-kali Kalah, Jadi Tak Menang Pilpres 2019
“Di Jawa Barat dan di Jakarta saya sudah datangi pasar, di mana-mana minyak goreng belum dua minggu harganya Rp14.000 per liter dan ada barangnya. Kalau (yang) per kilo Rp15.500,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang dikutip RuPol, Minggu (26/6/2022).
Menurut Zulhas, masyarakat juga dimudahkan dalam membeli MGCR, sebab pihaknya telah menyediakan stock point minyak goreng dalam bentuk toren untuk pedagang.
Stock point MGCR tersebut merupakan hasil kerjasama antara ID Food dengan PD Pasar Jaya.
“Ada, contohnya ini penampung (toren). Kalau di pasar, orang tinggal datang dan beli,” kata Ketua Umum PAN itu.
Dalam sidak tersebut, Mendag juga mendatangi beberapa toko yang terdaftar dalam Warung Pangan dan memastikan program MGCR akan terus berlanjut, sehingga stok migor di Pasar Kramat Jati aman terkendali.
“Di (Pasar Kramat jati) hampir tiap toko ada minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter,” ujar Zulhas
Selain meninjau harga minyak goreng, Mendag juga menyempatkan untuk memantau harga berbagai kebutuhan pangan yang dalam beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan.
Mendag menuturkan kenaikan harga pangan di Tanah Air masih dalam batas wajar dan terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Mendag mencontohkan, harga komoditas seperti beras yang dinilai masih lebih murah jika dibandingkan dengan harga yang ada di Singapura.
“Dibandingkan negara-negara lain, beras kita itu antara Rp10.000- sampai Rp12.000, di Singapura beras itu Rp32.000, jadi ini pemerintah sudah subsidi luar biasa,” katanya dalam keterangan pers, dikutip RuPol dari Antara. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)