RUANGPOLITIK.COM – Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya membacakan lima agenda strategis partai yang telah dihasilkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II 2021, pada Kamis (23/6/2022).
Mahayadnya membacakannya menggantikan Gubernur Bali I Wayan Koster yang kebetulan sedang mengerjakan penugasan penting saat itu.
Adapun yang pertama adalah Rakernas II PDI Perjuangan menegaskan pentingnya pangan sebagai pilar kedaulatan perekonomian negara.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Rakernas II Partai merekomendasikan kepada pemerintah untuk mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan, dimulai dari pengembangan benih unggul, peningkatan kualitas produksi, sistem distribusi yang berkeadilan, pencegahan konversi lahan pertanian produktif, dan hilirisasi industri pangan yang meningkatkan nilai tambah perekonomian nasional guna meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan,” kata Mahadyadnya.
Berita Terkait:
Sebelum Penutupan Rakernas PDIP, Megawati Ajak Wartawan Foto Bersama
Rakernas PDIP, Risma ‘Pamer’ Hasil Kerja Jadi Mensos
Rakernas II PDIP Akan Dibuka Megawati, Presiden Jokowi Bakal Beri Sambutan
PDIP Akan Gelar Rakernas 21-23 Juni Rancang Kebijakan Stategis Pemenangan Pemilu 2024
Yang kedua, Rakernas II Partai mendukung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di dalam melakukan pengembangan benih unggul, dan makanan bergizi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan keberdikarian di bidang pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, Tiga Pilar Partai wajib mempercepat pembentukan Badan Riset Inovasi Daerah.
Adapun yang ketiga, Rakernas II Partai mencermati dampak pemanasan global dan kerusakan ekologi yang telah menyebabkan kenaikan permukaan air laut, bencana ekologi, krisis pangan, yang mengancam kelangsungan bumi dan seluruh kehidupan di dalamnya.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Tiga Pilar Partai wajib melakukan Gerakan Penghijauan secara berkesinambungan. Rakernas II Partai mendorong kebijakan afirmatif pemerintah di dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui moratorium pembukaan hutan alam primer; pemberantasan ilegal logging dan reboisasi lahan-lahan kritis demi keberlanjutan ekologi,” jelas Mahadyadnya.
Yang keempat, lanjut dia, Rakernas II Partai mendorong Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor di bidang kesehatan dan farmasi. Berkaitan dengan hal ini, kegiatan riset dan inovasi, peningkatan kemampuan produksi obat-obatan dan alat-alat kesehatan dalam negeri, peningkatan kualitas tenaga kesehatan dan pembangunan infrastruktur kesehatan harus menjadi skala prioritas bagi kemandirian sistem kesehatan nasional.
Sedangkan yang kelima, kata Mahadyadnya, Rakernas II Partai menempatkan pentingnya kedaulatan energi nasional.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Rakernas II Partai mendorong pemerintah untuk mengakselerasi transisi energi dari ketergantungan pada energi fosil yang kotor ke pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan, seperti energi matahari, air, angin dan bioenergi. Untuk memenuhi komitmen global mitigasi perubahan iklim, pemerintah perlu secara konsisten melakukan penghentian secara bertahan PLTU Batubara sesuai dengan umur kontrak dan sebaliknya mendorong pengembangan sumber-sumber energi terbarukan di seluruh Indonesia demi mewujudkan net zero emission tahun 2060 sebagaimana telah menjadi komitmen pemerintah,” pungkasnya.
Editor: Lis K
(RuPol)