RUANGPOLITIK.COM-Saat aturan pemerintah mulai dilonggarkan seiring penyambutan status endemi di Indonesia, beberapa hari terakhir keyakinan itu terpaksa harus tercerabut.
Masyarakat kembali menghadapi ancaman Covid-19, utamanya varian Omicron terbaru.
Berdasarkan surveilans yang dilakukan oleh Satgas Covid-19, konfirmasi positif Covid-19 hari ini, Kamis, (16/6/2022), bertambah sebanyak 1.173 kasus dari hari sebelumnya.
Jumlah tersebut menandakan total kasus terkonfirmasi positif sejauh ini berjumlah 6.064.424.
Sedangkan tiga pasien lainnya dinyatakan meninggal dunia, dan menjadikan total angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebesar 156.673 kasus.
Berita Terkait:
Corona Kembali Melonjak, Satgas Covid-19 Ungkap Penyebabnya
Wagub Ahmad Riza Patria Akui Kasus Covid-19 di Jakarta Merangkak Naik
Buronan Bansos Covid-19 Jepang Ditangkap di Lampung Tengah
Tembakan Salvo Iringi Pemakaman Mantan Jubir Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Hasil tersebut didapat usai pemerintah melakukan tes uji kepada 76.459 spesimen yang dilakukan di ratusan jaringan laboratorium di seluruh negeri.
Berdasarkan pemeriksaan spesimen rutin itu, tingkat kasus aktif per 16 Juni ini mencapai 661 orang.
Pemerintah dalam negeri saat ini tengah mengembalikan mode waspada, dengan ditemukannya Covid-19 sub varian baru di Indonesia.
Covid-19 sub varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 itu dikonfirmasi pertama kali di Bali, pada 6 Juni 2022.
Dari laporan tersebut, terdapat empat kasus, yang terdiri atas satu orang positif BA.4 dengan tiga lainnya terjangkit BA.5.
Menanggapi temuan tersebut, tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo menguraikan kepada media mengenai langkah awal yang akan diupayakan pemerintah.
“Pemerintah terus memeriksa secara cermat kapasitas rumah sakit, ketersediaan obat dan oksigen untuk mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19 sub varian Omicron BA.4 dan BA.5,” kata Abraham.
Dengan adanya gelombang baru Covid-19 di Indonesia, Abraham Wirotomo memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali, agar tidak lengah menghadapi situasi terkini.
“Kita tidak boleh lengah, jangan terjegal menjelang finish. Kenaikan angka kasus kami lihat sebagai peringatan. Kalau kita mau menjaga Indonesia tetap pada jalur menuju endemi, kita jangan abai protokol kesehatan dan jangan menolak vaksin booster,” pungkasnya kepada awak media. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)