RUANGPOLITIK.COM-Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, memprediksi PDIP tidak bakal bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB.
Koalisi tersebut terdiri dari gabungan tiga partai, yakni Golkar, PPP, dan PAN.
Menurut Ujang, hal itu lantaran PDIP bakal tunduk pada aturan KIB jika ikut bergabung.
“Karena PDIP di KIB akan jadi follower, bukan jadi penentu, karena ikut belakangan,” ujar Ujang kepada awak media, Senin (30/5/2022).
Meski begitu, Ujang mengatakan PDIP bisa saja masuk Koalisi Indonesia Bersatu, jika partai berlambang banteng itu diberi kekuasaan. Salah satunya seperti menentukan calon presiden yang bakal diusung KIB.
Berita Terkait:
Belum Umumkan Puan Sebagai Capres PDIP, Megawati: Masih Cari Waktu yang Pas
Megawati Mundurkan Jadwal Rakernas PDIP Jadi 21-23 Juni 2022
Megawati Ingatkan Kader untuk Tidak Lengah dengan Hasil Survei
Prabowo Kunjungi Ulama Hingga Megawati, Gerindra Tepis Bahas Soal Pilpres 2024
Jika PDIP tidak bergabung dengan KIB, Ujang memprediksi dalam Pilpres 2024 akan ada tiga poros politik yang terbentuk. Mereka antara lain poros KIB, poros PDIP, dan poros pendukung Anies Baswedan.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya tidak merasa ditinggalkan oleh Golkar, PPP, dan PAN yang membentuk KIB. Menurut Hasto, PDIP merupakan partai yang menyatukan.
“Sehingga ketika ada yang bergerak keluar, kami rangkul. Sehingga semua di dalam satu barisan dalam mendukung pemerintahan Pak Jokowi – Ma’ruf Amin. Jadi justru kami yang menarik, tidak pernah meninggalkan, kami tidak pernah ditinggalkan,” pungkas Hasto. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)