RUANGPOLITIK.COM-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali dipercaya Presiden Joko Widodo, kali ini untuk membereskan persoalan minyak goreng.
Partai Demokrat menilai, ditunjuknya Luhut dalam mengatasi permasalahan minyak goreng menunjukan ada permasalahan yang sangat serius di Kabinet Indonesia Maju.
Sebab, banyak permasalahan tidak ditangani dengan baik oleh kementerian terkait, dan membutuhkan sosok menteri lain untuk memperbaikinya.
“Ada roda organisasi yang tidak berjalan dengan baik. Tentu harus ada evaluasi kinerja menteri terkait,” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP, Herzaky Mahendra Putra, kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).
Lebih lanjut, Herzaky menyebut, ada ketergantungan amat tinggi Presiden Joko Widodo terhadap sosok luhut. Yang mana, tak hanya permasalahan minyak goreng saja yang diberikan kepada Luhut, tapi banyak permasalahan lain juga diamanatkan ke Luhut untuk diselesaikan.
Berita Terkait:
Jokowi Tunjuk Luhut Binsar Panjaitan Urus Masalah Minyak Goreng di Jawa dan Bali
Tepati Janji, Jokowi akan Buka Kembali Ekspor Minyak Goreng mulai 23 Mei 2022
Jaksa Agung Ungkap Lin Che Wei Turut Tentukan Kebijakan soal Minyak Goreng
Penyelundupan Kontainer Minyak Goreng, Diduga Ada Permainan Dokumen Bea Cukai
“Setelah sebelumnya digelari menteri segala urusan, bisa-bisa sekarang dianggap Menko Minyak Goreng,” ujarnya.
Akan tetapi, Herzaky menegaskan, siapapun sosok yang menangani masalah minyak goreng, diharapkan langkah yang ditempuh Jokowi ini, benar-benar berdampak positif untuk rakyat.
Tidak seperti kebijakan-kebijakan sebelumnya yang tidak efektif dalam mengatasi masalah minyak goreng.
“Karena sudah mau enam bulan, masalah minyak goreng ini belum beres-beres juga,” ucap Herzaky.
Ia juga berharap agar Presiden Jokowi dapat memaksimalkan kinerja Kabinet Indonesia Maju di sisa-sisa akhir masa jabatannya sebagai pemimpin Indonesia.
“Harapan kami, Presiden Jokowi dapat memaksimalkan kinerja seluruh anggota kabinetnya selama dua tahun ke depan. Agar ekonomi Indonesia bisa bangkit dan segera pulih,” imbuhnya. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)