RUANGPOLITIK.COM-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar bersama dengan ribuan ulama dan habaib menggelar doa bersama untuk perdamaian dunia di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022).
Acara ini dikemas dengan halalbihalal bersama Gus Muhaimin.
Sejumlah ulama khos yang dijadwalkan hadir dalam acara doa bersama tersebut antara lain KH Anwar Manshur Lirboyo, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, KH. Nurul Huda Djazuli Ploso, KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo, KH. Kholil As’ad Situbondo, KH Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kausar) Ploso, KH Salam Sohib, Habib Alwi bin Idrus Baaqil Sampang, Habib Ali Zaenal Bondowoso, KH. Agus Ali Mashuri Tulangan Sidoarjo, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah lainnya di Jawa Timur.
Menurut Gus Muhaimin, saat ini banyak permasalahan yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Berita Terkait:
Konbes NU 2022, Hasilkan 19 Peraturan Perkumpulan Berkualitas
Respons Ketum PBNU soal Unggahan Cak Imin
Posting Kaos, Cak Imin Sentil PBNU
Charta Politika Sebut Kode Jokowi Soal 2024 di Rakernas Projo Mengarah ke Ganjar
Selain pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya sirna, konflik juga terjadi di berbagai negara. Kondisi yang paling panas saat ini adalah perang antara Rusia dan Ukraina.
“Konflik Rusia dan Ukraina ini kalau tidak segera diselesaikan bisa berdampak serius pada dunia. Imbasnya luar biasa. Saat ini saja ribuan warga Ukraina terpaksa mengungsi ke Eropa dan menjadi homeless. Ini menjadi persoalan dunia yang harus segera diselesaikan,” kata Gus Muhaimin dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/05/2022).
Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, konflik Rusia-Ukraina juga berdampak pada perekonomian dunia.
Harga minyak dan gas, misalnya, dikhawatirkan terus melonjak dan pasokan ke sejumlah negara terganggu sebab Rusia merupakan salah satu produsen dan pengekspor bahan bakar fosil terbesar di dunia. Begitu pula dengan berbagai komoditas lainnya.
“Hal yang paling mengerikan adalah dampak kemanusiaannya. Akan berapa ribu bahkan jutaan orang yang akan meninggal dunia jika perang tidak segera dihentikan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, tidak hanya perang Rusia-Ukraina, persoalan konflik Israel dengan Palestina yang terus berlarut dan tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda bakal berhenti juga menjadi persoalan serius yang harus segera diakhiri.
Dari berbagai sumber pemberitaan, serangan tentara Israel terhadap penduduk Palestina masih terus terjadi.
Rumah-rumah penduduk dan bangunan fasilitas umum hancur.
Berdasarkan data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), jumlah bangunan yang hancur milik warga Palestina di Tepi Barat akibat konflik dengan Israel sepanjang 2009 hingga April 2022 mencapai 8.368 bangunan.
“Belum lagi kalau kita lihat bagaimana kondisi anak-anak korban konflik di Palestina, masa depan mereka, para wanita yang kehilangan suami dan tempat tinggal. Ini sungguh mengerikan,” tutur cicit KH Bisri Syansuri ini.
Di wilayah yang terdekat dengan Indonesia, Myanmar, perbedaan etnis dan agama juga memicu konflik antara umat Budha dan Islam berkepanjangan sehingga menyebabkan penderitaan mendalam bagi etnis muslim Rohingya.
“Mereka adalah saudara-saudara kita juga. Bagaimana etnis minoritas Rohingya di Myanmar mengalami penderitaan akibat konflik berkepanjangan,” ujarnya.
Gus Muhaimin mengatakan, Indonesia harus terlibat aktif dalam berbagai upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Sebab, hal ini merupakan cita-cita kemerdekaan dan tujuan politik luar negeri Indonesia.
”Dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, disebutkan bahwa bangsa ini harus bisa melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tandasnya.
Menurut Gus Muhaimin, acara doa bersama ulama dan habaib untuk perdamaian dunia ini adalah bagian dari upaya agar perdamaian di atas bumi ini bisa segera terwujud.
“Masih banyak persoalan yang menimbulkan terganggunya perdamaian dunia. Kita bersama pada ulama, habaib, berusaha untuk mengetuk pintu langit, memohon kepada Allah SWT agar cita-cita kita semua, cita-cita bangsa ini agar dunia bisa damai benar-benar terwujud,” harap Gus Muhaimin. (ASY)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)