RUANGPOLITIK.COM-Partai Golkar sempat diterpa isu miring akan mengkudeta Ketua Umumnya yakni Airlangga Hartarto oleh segelintir kader senior dan mantan kader Partai Golkar.
Airlangga pun sempat heran dan bertanya darimana asal isu tersebut beredar. Sebab, hingga saat ini Partai Golkar solid dibawah kepemimpinannya.
“Kata siapa itu?,” tanya Airlangga kepada awak media.
“Tadikan Golkar solid. jadi kalau Golkar solid jangan buat berita yang diluar-luar itu ada di bawah pohon, pohon beringin,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, kabar internal Golkar sedang diguncang kembali tersiar di sebuah media cetak pada Rabu (11/5/2022). Beberapa elite politik Golkar disebut ingin pergantian ketua umum karena elektabilitas Airlangga Hartarto yang rendah.
Berita Terkait:
DPD Partai Golkar Seluruh Indonesia Siap Wujudkan Koalisi Indonesia Bersatu
Soal Capres Jagoan KIB, Airlangga Hartarto: Itu Jilid Berikutnya
Pengamat: NU dan Gusdurian Tidak Mendukung Muhaimin Iskandar
Dua Kali Senggol PBNU, CSIIS: Kepanikan Muhaimin Akan Berujung Petaka
Kisruh Ketua Umum Golkar sejatinya sudah terjadi sejak lama. Terbaru, konflik muncul pada 2019 ketika Golkar menyelenggarakan musyawarah nasional (munas) untuk menentukan ketua umum.
Golkar dikabarkan pecah dua suara lantaran dua tokoh sentral maju mencalonkan diri sebagai calon ketua umum, yakni Bambang Soesatyo, dan Airlangga Hartarto.
Berdasarkan munas tersebut Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Golkar mengalahkan Bambang Soesatyo yang saat ini duduk sebagai Ketua MPR RI.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin, membantah adanya konflik internal di dalam organisasi tersebut. Menurutnya, kabar konflik di internal tersebut hanya jadi isu murahan yang digaungkan beberapa kelompok jelang Pilpres 2024.
Nurul menilai, kemunculan isu tak berdasar bahwa Golkar terpecah menjadi dua kubu itu merupakan strategi beberapa pihak yang ingin mengerdilkan Partai Golkar. Sebab, rumor demikian seringkali muncul menjelang Pemilu dan Pilpres.
“Karena menjelang pilpres biasanya isu-isu untuk mengerdilkan Golkar dan Ketumnya selalu terjadi,” katanya beberapa waktu lalu. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)