RUANGPOLITIK.COM-Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, A Khoirul Umam, memprediksi Koalisi Indonesia Bersatu bakal melalui jalan yang berat pada Pemilu 2024, jika koalisi tersebut mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres.
Menurut Khoirul, prediksi ini didasarkan pada hasil survei yang menyebut elektabilitas Airlangga sangat rendah.
Oleh karena itu, Khoirul memprediksi PAN dan PPP bakal menolak untuk mengusung Airlangga dalam Pilpres 2024.
“Sebagai partai mediocre, rasanya PAN dan PPP tidak akan siap untuk menanggung risiko kekalahan dalam Pilpres hingga memaksanya puasa dari kekuasaan 5 tahun ke depan,” ujar Khoirul dalam keterangannya, Jumat, (13/5/2022).
Berita Terkait:
Bertiga Bersatu, Nama Koalisi Bersama Golkar, PAN, dan PPP
Golkar Jabar Siap Jalankan Instruksi Airlangga Hartarto Terkait Koalisi PAN dan PPP untuk 2024
Golkar, PPP, dan PAN Jajaki Koalisi Strategis, Belum Ada Bahasan Capres
Airlangga Hartarto Bertemu Suharso Monoarfa dan Zulkifli Hasan, Isyarat Koalisi?
Namun dukungan PAN dan PPP, menurut Khoirul, bisa tetap dipegang dan dikendalikan oleh Golkar jika Airlangga menggunakan skema politik transaksional. Golkar bisa membeli dukungan suara partai, sebagaimana yang dilakukan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 yang lalu.
Sebelumnya, komitmen Partai Golkar, PPP, dan PAN membentuk koalisi diumumkan usai pertemuan tiga ketua umum partai di Rumah Heritage Jakarta, Kamis lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya mematok syarat harus mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden. “Kami masih konsisten dengan (syarat) itu,” ujar Ace kepada Tempo, Kamis malam, 12 Mei 2022. (BJP)
Editor: B. Pasaribu
(RuPol)