RUANGPOLITIK.COM-Sinergi dan koordinasi antar kementerian, lembaga negara dan swasta merupakan hal penting dalam menjaga ketahanan pangan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan program ketahanan pangan sebagai sebuah orkestrasi, dan pertanian membutuhkan kekuatan, kesesuaian, akurasi data dan proses mitigasi permasalahan serta presisi, akurat dan cepat.
Peran dan sepak terjang Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) dinilai semakin memperkuat kepemimpinannya, di Kementerian Pertanian yang sekarang dikomandoi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang sudah berpengalaman selama 24 tahun sebagai kepala daerah.

Wamentan Harvick yang juga dikenal sebagai intelektual dan ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) dan mengurusi perekonomian masyarakat NU. Harvick juga pernah menjabat Ketua Presidium MPP ICMI Muda dan salah seorang pendiri Koperasi Amanah Sejahtera Bangsa.
Berita Terkait:
Erick Thohir: Ada Mafia Bibit di Sektor Pertanian
Jokowi Kesal Jagung Masih Impor, Susi Pudjiastuti: Bubarkan Kemendag
Jokowi Minta Pelaku Usaha Minyak Goreng Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri
Pengamat: Presiden Tak Patut Sindir Pembantunya dan Kaitkan dengan Reshuffle
Berbekal dan pengalamannya, Wamentan Harvick akan menyokong cita-cita Mentan SYL untuk memberikan nilai tambah pada setiap produk pertanian.

“Seperti apa yang sudah di pesankan Bapak Presiden, tentu masalah ketahanan pangan menjadi salah satu point pembahasan. Target-target dan program dapat berjalan baik” katanya.
Mengenal Harvick Hasnul Qolbi
Harvick Hasnul Qolbi lahir di Jakarta, Indonesia, 17 November 1974. Harvick menjadi Wakil Menteri Pertanian di usianya yang masih relatif muda yakni 46 tahun ketika dilantik Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 lalu.

Harvick didapuk mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di kementerian tersebut di sisa masa Kabinet Indonesia Maju kepemimpinan Presiden Jokowi-Ma`ruf Amin periode 2019-2024.
Pria berdarah Minang ini memulai karir politik dan di pemerintahan dari menjadi kader Nahdatul Ulama yang aktif di PBNU.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU). Di NU, tugasnya sebagai pelaksana pengembangan ekonomi warga Nahdlatul Ulama.
Dia juga menjabat sebagai Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Peran yang tak boleh dilupakan dari seorang Harvick adalah ketika Ia mendirikan Koperasi Amanah Sejahtera Bangsa.
Berita Terkait:
Gandeng GET One, Forum Putera-Puteri BUMN Akan Buat Pelatihan Digitalisasi
Terkait Migor, Erick Thohir Minta Komitmen Swasta Untuk Rakyat
Erick Thohir : BUMN Perlu Gandeng Pesantren Bangun Kemandirian Pangan
Menko Airlangga dan Ketum PBNU Pimpin Replanting Peremajaan Sawit
Ia juga pernah menduduki jabatan puncak di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ketika menjadi Ketua Presidium.
Selain itu, Harvick juga diketahui pernah terdaftar sebagai Calon Ketua Umum Persija Jakarta 2015-2019. Akan tetapi, Harvick hanya sempat mendaftar. Dia tidak mengembalikan formulir B1 hingga waktu pendaftaran ditutup.
Harvick batal maju dengan alasan memilih konsentrasi ke LPNU dan Badan Energi dan Pangan yang digagas ormas tersebut. Dalam pemilihan Ketua Umum Persija, Harvick bersaing dengan Effendi Ghozali.
Harvick menyelesaikan pendidikan menengah atas dari SMA Negeri 3 Teladan Jakarta jurusan Fisika pada tahun 1992. Selanjutnya, Ia meneruskan pendidikan tinggi dan lulus sebagai Sarjana Teknik Industri dari Universitas Persada Indonesia YAI.
Siap Wujudkan Ketahanan Pangan Bersama
Koordinasi dan sinergi antar kementerian/lembaga negara dan swasta merupakan hal penting dalam menjaga ketahanan pangan. Sebagai orkestrasi, pembangunan pertanian membutuhkan kekuatan, kesesuaian, akurasi data dan proses mitigasi permasalahan yang presisi, akurat dan cepat.
Kolaburasi duet kepemimpinan Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) diyakini semakin memperkuat kepemimpinan di Kementerian Pertanian yang dikomandoi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang sudah berpengalaman 24 tahun sebagai kepala daerah.

“Saya ditugaskan Bapak Presiden untuk membantu agar program-program yang sudah ada dapat berjalan cepat,” tukas Harvick kepada RuPol (11/5/2022).
Duet birokrat dan intelektual ini diharapkan akan mempercepat akselerasi pembangunan sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta memberikan nilai tambah pada setiap produk pertanian. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)