RUANGPOLITIK.COM-Politisi Partai Gerindra M Taufik mengaku belum mengetahui alasan dirinya dicopot oleh partai dari posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Namun ia menyinggung soal doa yang pernah disampaikan untuk Gubernur DKI Anies Baswedan.
“Masa soal doa aja enggak boleh,” tandas Taufik.
Sebagai informasi, dalam acara Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya, beberapa waktu lalu, Taufik sempat mendoakan Anies Baswedan menjadi Presiden di tahun 2024 mendatang.
Berita Terkait:
‘Kopi Manis’ Dukung Anies Capres, Larang Tebar Keburukan Kompetitor
Jika Anies dan Ridwan Kamil Kalah Nyapres, Masih Bisa Jadi Gubernur
Nasdem dan Jusuf Kalla, Jalan Anies Menuju Kursi Presiden
Dipasangkan Jadi Wakil Anies. Demokrat: AHY Untuk Capres 2024
Sejumlah petinggi Partai Gerindra menyatakan bahwa partai berlambang Burung Garuda itu mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto menjadi Capres di Pemilu selanjutnya.
Namun saat disinggung soal doa mana yang dimaksud, Taufik tak menjawab secara lugas.
“Saya enggak paham alasannya kenapa diganti, tapi yang jelas bahwa penggantian itu saya anggap biasa saja, wajar-wajar saja,” tuturnya.
Taufik lebih lanjut juga membantah jika pencopotan dirinya itu terkait dengan dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi pengadaan Lahan Munjul, Jakarta Timur. Nama Taufik sempat disebut-sebut dalam persidangan kasus itu.
“Kan saya enggak ada hubungannya sama Munjul. Bukan di bawah koordinasi saya. Semua orang disebut dalam sidang banyak, itu kan bukan di bawah koordinasi saya,” katanya.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat soal pergantian M Taufik dari posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, ke pimpinan dewan.
“Sudah disampaikan, akan pergantian ya sudah, ya bulan Maret,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/4).
Riza mengatakan Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta, Rani Mauliani akan menggantikan posisi Taufik sebagai pimpinan dewan.
“Iya, InsyaAllah digantikan Bu Rani,” jelas Riza.
Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa pergantian posisi Wakil Ketua itu adalah hal yang biasa dalam organisasi. Riza membantah jika pergantian dikarenakan konflik internal, maupun karena Taufik diduga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan Lahan Munjul, Jakarta Timur.
Nama Taufik sempat disebut dalam persidangan kasus itu.
“Enggak ada hubungan dengan kasus-kasus ya. Enggak ada di internal enggak ada konflik, Partai Gerindra tidak pernah ada konflik internal,” kata pria yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Riza juga menyampaikan Taufik tetap berada di struktur Gerindra usai tak lagi menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD.
“Pak Taufik tetap ya Partai Gerindra, di DPD membantu saya , saya Ketua DPD, Pak Taufik sebagai Ketua Penasehat,” katanya.(AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)