RUANGPOLITIK.COM-Pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terkait reshuffle kabinet dinilai sangat tidak menghargai Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza menyebut sudah selayaknya Presiden Jokowi memanggil Cak Imin untuk menunjukkan ketegasan pemerintahan, juga untuk melakukan konsolidasi antar partai pendukung pemerintahan.
“Pernyataan Cak Imin yang tidak menghargai Presiden ini, harus dibuktikan dengan ketegasan Presiden Jokowi mereshuffle menteri PKB yang memang bekerja tidak baik, gaduh, dan hanya menambah citra butuk pemerintahan saja,” kata Efriza, kepada RuPol, Sabtu (26/03/2022).
“Andai tidak terjadi reshuffle, Presiden Jokowi pun tetap harus memanggil Cak Imin, untuk membuktikan tak ada tokoh partai dari koalisi yang lebih tinggi posisinya dibandingkan Presiden,” tambahnya.
Berita Terkait:
Gertakan Cak Imin ke PAN, Pengamat: Sungguh Memalukan
Silahkan Masuk Kabinet Asal Tak Ganggu PKB, Begini Reaksi PAN
Jokowi Bahas Reshuffle saat Beri Arahan Kinerja BUMN
Lebih lanjut, Efriza menjelaskan, pemanggilan Cak Imin agar tidak ada sosok pembantu presiden yang melakukan tindakan arogan, sehingga membuat citra presiden terkesan buruk dimata publik.
“Pemerintahan harus dibangun berdasarkan kinerja dan kualitas, bukan dengan mengutamakan basis koalisi karena kita sistem presidensial,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo geram kepada para menterinya terkait masih banyak melakukan impor. Bahkan, Jokowi memberi peringatan akan melakukan reshuffle kabinet.
Menanggapi itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin percaya diri kader PKB tidak akan terkena reshuffle. Dia bilang, tidak akan ada yang berani menyenggol PKB.
“Ya pastilah. Mana ada yang berani senggol PKB,” kata Cak Imin, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/03/2022). (AFI)
Editor: Andre
(RuPol)