RUANGPOLITIK.COM – Gagasan soal Islam Tengah yang akhir-akhir ini digaungkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan membuahkan hasil politis, popularitas dan elektabilitas. Yang mana elektabilitas PAN meningkat mengungguli Nasdem dan PKS.
Dari paparan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO), PAN berhasil memperoleh angka keterpilihan sebesar 5.0 persen, sementara PKS cenderung menurun hanya sebesar 4.3 persen dan Nasdem 4.6 persen.
“Peningkatan perlahan PAN jika dilihat dari urutan waktu berdekatan dengan kampanye Zulhas soal Islam tengah, terlebih memang ada semacam pertentangan opini antara kelompok Islam radikal dan plural, sehingga memungkinkan gagasan itu berbuah simpati dan dukungan publik pada Zulhas, juga PAN,” kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, kepada RuPol, Sabtu (26/2/2022).
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, posisi PAN dalam persepsi publik terkait keterpilihan jika Pemilu dilaksanakan hari ini tidak lagi mengagetkan, sebab PAN berhasil memperkuat jaringan pemilih ditingkat bawah.
“Jika membandingkan popularitas PAN di ruang siber, perbincangan media sosial, mungkin tidak signifikan, tetapi fakta di tingkat bawah dan dalam sebaran nasional, PAN cukup disukai dan dipilih,” jelasnya.
Berita Terkait:
PAN: Menteri Agama Tidak Pantas Bandingkan Suara Azan
PAN Setuju Penundaan Pelaksanan Pemilu 2024
DPP PAN Tunjuk ‘Haji Ekos’ Sebagai Calon Wakil Walikota Padang
Menunggu Sosok Wakil Walikota Padang, PAN Ajukan Dua Nama
Dedi menuturkan, jika ingin dikenal dan disukai publik, sekurangnya perlu lakukan tiga hal. Meskipun, parpol melakukan promosi politik itu hanya akan membuat Parpol terkenal, tetapi belum tentu mendapatkan konversi keterpilihan dan kesukaan.
“Tiga hal penting bagi Parpol, harus punya gagasan dan ide yang mudah dipahami, terlibat dan melibatkan publik dalam agenda politik, serta menjalankan program pertanggungjawaban sosial politik. PAN rasanya telah memilih gagasan Islam tengah sebagai solusi persoalan bangsa saat ini, dan itu terlihat berhasil,” imbuh Dedi. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)