RUANGPOLIITIK.COM – Jadwal Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama (NU) masih belum mendapatkan kata sepakat diantara para Pengurus Besar Tanfidziyah dengan Rais Aam serta panitia pelaksana.
Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-34 NU, Mohammad Mokri, menyatakan pelaksanaan muktamar sudah resmi dimajukan pada tanggal 17-19 Desember yang lokasinya tetap di Lampung.
“Alhamdulillah, muktamar hampir mendekati final. Penyelenggaraannya akan dilaksanakan pada 17, 18, dan 19. Ini adalah perintah Rais Aam kepada Panitia SC maupun OC,” ujarnya, Jumat (03/12/2021).
Panitia daerah sudah menyiapkan segala sesuatunya, sehingga Muktamar yang akan dibuka oleh Presiden Jokowi ini bisa berjalan lancar, walau ditengah suasana pandemi Covid-19.
“Muktamar kali ini disederhanakan, karena berlangsung di suasana covid-19 dan kita harus menjaga prokes. Nanti kita akan batasi setiap PC dan PW maksimal 3 orang,” jelasnya.
Baca Juga:
Setelah Banser, Erick Thohir Menuju ke PKB?
Sementara itu, Pengurus Besar Dewan Tanfidziah NU, melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Helmy Faisal menyatakan jadwal tersebut belum pasti, karena nanti akan diputuskan dalam Rapat Harian Syuriyah & Harian Tanfidziyah.
“Adapun Rapat Harian Syuriyah & Harian Tanfidziyah ini diusulkan diselenggarakan pada hari Selasa, 7 Desember 2021 di Gedung PBNU (dengan penerapan protokol kesehatan),” kata Helmy Faishal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/12/2021).
Ia mengatakan, Munas & Konbes NU memang telah memutuskan penyelenggaraan Muktamar digelar pada 23-25 Desember 2021. Namun belakang pemerintah memutuskan menerapkan PPKM Level 3 di seluruh wilayah Indonesia selama libur Natal dan Tahun Baru, sehingga PBNU menentukan kembali jadwal Muktamar NU.
“Muktamar NU yang adem, teduh, berkualitas dan bermartabat adalah menjadi prinsip bersama dalam spirit menjaga ukhuwwah dan memegang teguh khidmah kepada jam’iyyah NU,” katanya.
Untuk diketahui, Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sebelumnya telah menerbitkan surat perintah pelaksanaan Muktamar NU dipercepat menjadi 17 Desember 2021. Perintah ini juga didukung oleh 27 PWNU di seluruh Indonesia yang menyatakan kesiapan menjadi peserta Muktamar NU di tanggal tersebut.
(RuPol)