Dengan perubahan ini, tiga koalisi partai politik yang mendukung Anies, Ganjar, dan Prabowo kini telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.
RUANGPOLITIK.COM – Peta politik Indonesia dalam persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kembali berubah signifikan setelah Partai Demokrat secara resmi bergabung mendukung Prabowo Subianto.
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat memutuskan untuk masuk ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), mengubah dinamika politik sebelumnya.
Sementara itu, PKB, yang sebelumnya merupakan bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra, memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebagai pengusung Anies Baswedan.
Dengan perubahan ini, tiga koalisi partai politik yang mendukung Anies, Ganjar, dan Prabowo kini telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.
Anies Baswedan Memiliki Dukungan Kuat dari Tiga Partai Parlemen dan Satu Partai Luar Parlemen
Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), mendapatkan dukungan kuat dari tiga partai politik di parlemen, yaitu Partai NasDem dengan 59 kursi, PKB dengan 58 kursi, dan PKS dengan 50 kursi. Meskipun mengalami penyesuaian setelah Partai Demokrat hengkang, dukungan tiga partai ini sudah cukup untuk memastikan Anies Baswedan lolos dari presidential threshold dengan total 167 kursi parlemen.
Selain dukungan di parlemen, Anies Baswedan juga mendapatkan dukungan dari Partai Ummat di luar parlemen. Dengan dukungan ini, Anies siap untuk melenggang dalam Pilpres 2024.
Peta Koalisi Pendukung Prabowo Subianto Berubah Setelah Keluarnya PKB
Prabowo Subianto, calon presiden dari koalisi yang berubah namanya, didukung oleh empat partai politik di parlemen. Partai Gerindra dengan 78 kursi, Partai Golkar dengan 85 kursi, Partai Demokrat dengan 54 kursi, dan PAN dengan 44 kursi memberikan total 261 kursi parlemen untuk Prabowo. Dengan komposisi ini, Prabowo memenuhi syarat untuk bertanding dalam Pilpres 2024.
Selain dukungan dari partai-partai di parlemen, Prabowo juga mendapatkan dukungan dari partai di luar parlemen, seperti PBB, Garuda, dan Partai Gelora.
Belakangan, ada juga spekulasi bahwa PSI dan Prima akan merapat mendukung Prabowo, terutama setelah kehadiran mereka dalam Rapimnas Partai Demokrat yang mengubah dinamika politik di Indonesia.
Ganjar Pranowo Mendapat Dukungan Kuat dari PDIP dan PPP
Ganjar Pranowo, salah satu calon presiden, menjadi satu-satunya kandidat yang dapat diusung oleh partainya tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
PDIP, partai yang mendukung Ganjar, memiliki 128 kursi di parlemen. Selain itu, PPP juga bergabung mendukung Ganjar dengan 19 kursi di Senayan. Total dukungan parlemen untuk Ganjar Pranowo mencapai 147 kursi.
Selain dukungan dari partai di parlemen, Ganjar juga mendapatkan dukungan dari partai di luar parlemen, seperti Perindo dan Partai Hanura. Dengan dukungan yang kuat ini, Ganjar Pranowo siap untuk bersaing dalam Pilpres 2024.
Dengan perubahan ini, persaingan dalam Pilpres 2024 menjadi semakin menarik dan kompetitif, dengan tiga kandidat utama yang memiliki dukungan kuat dari koalisi-kolasi partai politik yang berbeda.
Masyarakat Indonesia akan mengawasi perkembangan politik ini dengan seksama dalam beberapa bulan ke depan, menunggu siapa yang akan menjadi pemimpin negara selanjutnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)