Dalam surat, dikatakan jika Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung sudah melakukan musyawarah. Selain itu, kebijakan ini diperintahkan oleh sosok yang disebut sebagai ‘Bos Pangkalan Ayam Pulogadung’
RUANGPOLITIK.COM —Viral seorang netizen di media sosial Twitter menceritakan pengalaman tidak menyenangkannya saat Idul Adha. Orang tuanya yang berjualan ayam dipaksa tutup oleh oknum yang diduga berasal dari ormas.
Inforrmasi viral ini pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @okki_sutatnto pada Rabu, 28 Juni 2023. Okki menceritakan pengalaman bisnis orang tuanya yang berjualan ayam dan dipaksa untuk tutup saat Idul Adha.
Awalnya, netizen ini mengaku mendapatkan surat edaran sebelum Idul Adha. Dalam surat, dijelaskan asalnya surat tersebut dari Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung.
Di dalam surat dijelaskan jika komunitas tersebut meminta agar para pedagang ayam tutup di hari raya Idul Adha. Seperti apa detail lengkapnya?
Dalam surat, dikatakan jika Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung sudah melakukan musyawarah. Selain itu, kebijakan ini diperintahkan oleh sosok yang disebut sebagai ‘Bos Pangkalan Ayam Pulogadung’.
“Diberitahukan kepada seluruh Pedagang Ayam Pulogdaung untuk menyepakati libur bersama pada 27-30 Juni 2023,” tutur surat tersebut.
Di dalam surat diberi juga cap yang membubuhkan tanda dari Arisan Paguyuban Taruna RW 010 Pulo Gadung Jakarta Timur. Terdapat juga cap Pedagang Ayam Pulogadung yang ditandatangani 3 orang yaitu Sumado, Rumanto, dan satu orang lainnya.
“Libur bersama dipaksa pemerintah? libur bersama dipaksa ormas. Usaha orang tua saya, RPH ayam potong, hari ini ditutup paksa ormas gak jelas. Tiba-tiba beberapa hari lalu dapat surat edaran gini. Padahal musyawarahnya aja gak diundung. Jualan ayam ini, halal. Gimana jualan babi,” tutur @Okki_sutanto.
Dalam kolom balasan (reply) di unggahan tersebut, Okki juga menjelaskan sudah ada intimidasi dari pihak ormas kepada pihak penjual ayam yang ingin tetap buka usahanya.
“Maunya juga gitu mas. Tapi semalam akses keluar/masuk dijagain sama puluhan orang dari ormas. Para pedagang gak bisa ngapa-ngapain juga. Terlalu berisiko ke pekerja2 kami kalo dipaksain.Kita biasa numpahin darah ayam. tapi kalo pertumpahan darah sesama manusia gak berani juga,” ucap akun tersebut.
Tanggapan Netizen
Netizen pun berang dengan adanya penutupan paksa sejumlah tukang ayam di Pulo Gadung saat Idul Adha ini. Mereka mengutuk ormas yang membuat kebijakan itu.
Baca Juga: Pakar Minta Ikuti Perkembangan Data Ilmiah Kasus Virus Oz Secara Mendalam
“Gak ada urgensinya, gak ganggu ibadah juga. Justru libur lebaran haji banyak yang mau masak-masak termasuk ayam,” kata akun @rgoest***.
“Ada yang mau goreng harga ayam menjelang lebaran, kang?,” ucap akun @****_defiant.
“Ngeri bener disuruh tutup sama bos pangkalan,” ujar akun netizen lainnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)