Dalam acara peluncuran tersebut juga diserahkan hadiah kepada para pemenang sayembara lambang daerah serta penyerahan plakat/ miniatur lambang daerah kepada para kepala daerah wilayah bawahan Pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya.
RUANGPOLITIK.COM —Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, secara resmi meluncurkan lambang daerahnya, Kamis malam (27/4/2023). Peluncuran dilakukan langsung oleh penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Mohammad Musa’ad dan dipusatkan di Gedung Lambert Jitmau, Kompleks Kantor Walikota Sorong, Papua Barat Daya.
Kegiatan ini dihadiri para pemangku kepentingan terkait, termasuk keenam kepala daerah kota/kabupaten, diantaranya Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Raja Ampat.
“Lambang ini bukan sekadar hari ini atau besok saja, tapi sepanjang bumi ini ada dan provinsi ini ada. Terimakasih, kepada Pak Gubernur dan jajarannya. Saya mohon supaya pejabat yang ada, bergandengan tangan membantu beliau memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang ada di Provinsi yang kita banggakan ini,” kata Ketua Tim Percepatan Pemekaran Daerah Otonom Baru, Papua Barat Daya, Lambert Jitmau.
Dalam acara peluncuran tersebut juga diserahkan hadiah kepada para pemenang sayembara lambang daerah serta penyerahan plakat/ miniatur lambang daerah kepada para kepala daerah wilayah bawahan Pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam lambang daerah tersebut terdapat beberapa logo yang memiliki maknanya sendiri. Perisai sebagai lambang pelindung yang memiliki makna Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melindungi dan mengayomi seluruh masyarakat.
Sementara bintang berwarna putih, menggambarkan kepercayaan yang teguh dan luhur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Adapun padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan, sekaligus melambangkan waktu terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya.
Dimana daun kapas berjumlah 9 berarti tanggal 9, Bulir kapas berjumlah 12 artinya bulan Desember. Bulir padi sebelah kiri berjumlah 20 dan bulir padi sebelah kanan berjumlah 22 artinya Tahun 2022.
Berikutnya kain adat yang merupakan fokus budaya masyarakat di Kepala Burung Papua. Lalu kepala burung Cendrawasih Wilson, menunjukkan Provinsi Papua Barat Daya terletak di wilayah Kepala Burung (Vogel Kop) Peta Pulau Papua. Kepala Burung Cenderawasih menengok ke kiri sesuai Peta Pulau Papua dan searah pandang Garuda Pancasila.
Sementara rantai melambangkan persatuan dan kesatuan masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya. Rumah Kaki Seribu yang merupakan rumah adat wilayah budaya Doberai Papua juga terdapat pada lambang tersebut, memiliki arti Papua Barat Daya menjadi rumah besar bagi seluruh masyarakat Indonesia dan mancanegara.
Adapun gunung, laut, dan gugusan pulau menggambarkan zona ekologi wilayah Papua Barat Daya yang memiliki kekayaan alam melimpah dan mempesona. Gugusan Pulau-Pulau juga melambangkan bahwa Papua Barat Daya memiliki wilayah kepulauan yang indah dan telah menjadi daerah destinasi wisata dunia.
Menara Minyak dan Gas Bumi, menunjukkan Provinsi Papua Barat Daya kaya sumber daya alam, sebagai sumber devisa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Batu sebanyak 3 buah, melambangkan adanya 3 tungku/lembaga (adat, agama, pemerintah) bersatu padu dan bersinergi membangun masyarakat Papua Barat Daya.
Logo dikelilingi pita berwarna Merah dan Putih, bertuliskan “Bersatu Membangun Negeri” bermakna Provinsi Papua Barat Daya merupakan bagian dari NKRI. Masyarakat bersatu padu dalam semangat keberanian dan ketulusan membangun negeri Provinsi Papua Barat Daya. Sementara tulisan Papua Barat Daya berwarna hitam merupakan penegas bahwa logo tersebut adalah lambang daerah.
Selain itu, ada 3 warna utama dalam logo yakni kuning yang bermakna kesejahteraan dan kemuliaan. Lalu hijau yang bermakna kesuburan dimana provinsi Papua Barat Daya memiliki hasil yang berlimpah.
Sementara biru yang bermakna ketenangan dan kenyamanan diharapkan Papua Barat Daya menjadi daerah yang tenang,aman dan nyaman untuk tinggal, berusaha, berwisata dan berinvestasi.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)