Hantoro menerangkan, semakin mendekati Lebaran, tarif bus pada umumnya memang mengalami kenaikan. Lonjakan tarif ini terjadi baik untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun bus pariwisata
RUANGPOLITIK.COM —Jelang masa mudik Lebaran 2023, masyarakat diminta mewaspadai aksi penipuan tiket bus. Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkap modus yang dilakukan para pelaku penipuan tiket saat momen mudik.
Ketua Organda DIY, Hantoro mengatakan, modus penipuan tiket bus saat mudik Lebaran biasanya dilakukan dengan menawarkan harga tiket yang murah. Namun, setelah calon penumpang membeli tiket, bus yang dijadwalkan mengangkut penumpang ke kampung halaman tak kunjung datang.
“Perlu kami edukasi soal ini, karena saat mudik seperti ini banyak yang cari kesempatan menipu orang,” kata Hantoro di Yogyakarta, Kamis, 13 April 2023.
“Jangan sampai saudara-saudara kita memilih yang murah tapi ternyata setelah kita bayar tiketnya, busnya tidak datang,” ujarnya, menambahkan.
Hantoro menerangkan, semakin mendekati Lebaran, tarif bus pada umumnya memang mengalami kenaikan. Lonjakan tarif ini terjadi baik untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun bus pariwisata.
Menurut dia, lonjakan tarif itu dianggap wajar karena perusahaan bus menanggung beban operasional lebih berat. Sebab, pada musim mudik seperti ini, berpotensi terjadi kemacetan yang memengaruhi lama perjalanan.
Untuk terhindar dari penipuan, Hantoro pun mengimbau masyarakat agar tak hanya berfokus pada murahnya tarif yang ditawarkan. Namun, perlu mengecek kembali bahwa bus yang ditumpangi jelas asal-usulnya dengan bukti memiliki lisensi dari pemerintah.
“Silakan memilih bus yang sudah ada lisensi dari pemerintah, namanya jelas, kantornya jelas, pool-nya juga harus jelas,” ujar dia, dikutip dari Antara.
Organda DIY sediakan 600 armada mudik
Menjelang arus mudik Lebaran 2023, sebanyak 600 unit armada disiapkan Organda DIY untuk melayani penumpang. Ratusan bus itu terdiri atas 200 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 400 bus pariwisata.
Adapun sebagian besar armada yang disiapkan ini akan melakukan penjemputan penumpang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan tujuan ke Kota Yogyakarta, Purworejo, Gunungkidul, sampai Klaten, Jawa Tengah.
Selain itu, ada pula bus yang dijadwalkan berangkat dari Yogyakarta tujuan Sumatera yang biasanya dilayani oleh bus regular atau AKAP.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)