Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Home Kilas Update

Ribuan Ton Limbah Elektronik Ancam Kesehatan Pemulung Anak-anak

by Ruang Politik
in Kilas Update
451 4
0
Ilustrasi Limbah/Net

Ilustrasi Limbah/Net

487
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Anggota Save the Children, Troy Pantouw menyebutkan faktor utama anak-anak ikut dalam pengumpulan sampah di Makassar karena faktor ekonomi

RUANGPOLITIK.COM—Save the Children merisil hasil riset Circular Geniuses yang membahas limbah elektronik. Dalam riset tersebut menunjukan total potensi limbah elektronik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mencapai 5.651 ton per tahun.

Menurut mereka, limbah elektronik ini sangat berbahaya bagi pemulung, khususnya anak-anak. Sebab, masih banyak anak-anak yang harus ikut bekerja sebagai pemulung di Makassar.

RelatedPosts

Kelurahan Koto Tangah Kota Payakumbuh Ukir Prestasi Juara I Tingkat Provinsi Sumatera Barat

Zulmaeta Ungkapkan Visi dan Arah Pembangunan di Obrolan Inspirasi

PDI Perjuangan: Kebijakan Marketplace Bisa Membunuh UMKM, Pemerintah Jangan Diam Saja

Anggota Save the Children, Troy Pantouw menyebutkan faktor utama anak-anak ikut dalam pengumpulan sampah di Makassar karena faktor ekonomi.

“Riset kami jelas memaparkan bahwa faktor ekonomi menjadi alasan utama orang tua memaksa anak-anak mereka bekerja sebagai pemulung. Hal ini menjadi lebih parah ketika anak-anak bekerja di sektor informal limbah elektronik karena hal itu tentu mengancam kesehatan dan keselamatan anak-anak,” ungkapnya.

Sampah elektronik merupakan jenis limbah dengan pertumbuhan paling cepat di dunia, bahkan berpotensi menjadi sampah terbanyak kedua setelah limbah plastik dan tekstil.

Tidak jarang anak-anak pemulung juga terlibat dalam proses pemilahan yang tidak aman, misalnya, membakar plastik secara terbuka hingga membongkar komponen papan sirkuit dengan cara yang tidak aman.

Kondisi tersebut diperparah dengan tidak dilengkapinya mereka dengan peralatan keselamatan yang tepat sehingga dapat mengekspos diri mereka terhadap bahaya keselamatan dan kesehatan.

Tiga kecamatan di Makassar yang memiliki limbah elektronik terbesar adalah Kecamatan Makassar, Mamajang, dan Mariso.

Persentase jenis limbah pun beragam, terbanyak meliputi televisi sebesar 100 persen, ponsel 99,7 persen, kipas 93,2 persen, penanak nasi 88,7 persen, setrika 93,2 persen, kulkas 89,2 persen, laptop 76,4 persen, dan AC 49,5 persen.

Hasil riset menunjukkan masyarakat di Makassar mengelola limbah elektronik dengan cara 40 persen disimpan, 33 persen dijual, 20 persen diperbaiki, 4 persen dibuang, dan hanya 3 persen yang didaur ulang.

Limbah elektronik yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi polusi dan menghasilkan emisi, hingga berisiko mengganggu kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak, baik anak-anak yang terpaksa bekerja sebagai pemulung, maupun yang hidup di bantaran TPA (tempat pembuangan akhir). Hal ini terjadi secara global, termasuk di Kota Makassar.

“Saya tidak ingin menjadi pemulung, tetapi ibu memaksa kami untuk bekerja di TPA agar mendapatkan uang untuk sehari-hari. Seringkali saya ikut kakak mengumpulkan sampah. Saya berharap kita semua bisa bermain dan bersekolah secara normal seperti anak-anak lain,” ujar Santi, pemulung berusia 13 tahun di Makassar.

Bahaya Limbah Elektronik
sampah elektronik atau e-waste adalah peralatan elektronik yang sudah tidak dapat digunakan, tidak terpakai atau tidak diminati lagi dan menjadi barang bekas dan perlu dibuang, dalam keadaan utuh ataupun tidak.

Mengacu pada PP 27 Tahun 2020 tentang pengelolaan sampah spesifik, sampah elektronik termasuk ke dalam sampah yang mengandung B3, dimana terdapat kandungan B3 di dalamnya dapat berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan jika tidak ditangani dengan tepat.

Sampah elektronik tidak boleh disatukan dengan sampah lainnya karena mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Beberapa bahan yang biasanya terkandung dalam sampah elektronik diantaranya komponen logam berat, yaitu merkuri, timbal, kromium, kadmium, arsenik, dan lain-lain.

Jika tidak dikelola dengan benar dan baik, limbah elektronik dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

Limbah elektronik atau limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang masuk ke lingkungan, akan mengakibatkan asidifikasi tanah yang dapat merusak tanah, sehingga tanah tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam maupun dijadikan hunian. Selain itu, limbah ini juga dapat mencemari air tanah dan udara dengan zat berbahaya.

Tak hanya itu, jika limbah tersebut sudah mencemari lingkungan, zat-zat kimianya berbahaya terhadap kesehatan manusia. Limbah ini dapat menyebabkan kanker (efek karsinogenik), kerusakan jantung, hati dan limpa, otak kronis, bronkitis, bahkan potensi merusak DNA (efek mutagenik dan teratogenik).

Selain berdampak pada kesehatan secara tidak langsung, limbah jenis ini juga dapat berdampak langsung kepada manusia karena berpotensi mencelakakan manusia dengan ledakan, kebakaran, serta reaksi korosif.

 

Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)

Tags: AnakLimbah
Previous Post

Kapolri Perintahkan Sidang Kode Etik Richard Eliezer Segera Digelar

Next Post

Sidang Etik Bharada E Transparan, Polri Bakal Transparan?

Ruang Politik

Next Post
Bharada E Terpidana Kasus Kematian Brigadir J/Ist

Sidang Etik Bharada E Transparan, Polri Bakal Transparan?

Recommended

Kelurahan Koto Tangah Kota Payakumbuh Ukir Prestasi Juara I  Tingkat Provinsi Sumatera Barat

Kelurahan Koto Tangah Kota Payakumbuh Ukir Prestasi Juara I Tingkat Provinsi Sumatera Barat

13 jam ago
KM Barcelona Terbakar, Legislator PDI Perjuangan: Ini Kelalaian Sistemik, Jangan Terulang Kembali!

KM Barcelona Terbakar, Legislator PDI Perjuangan: Ini Kelalaian Sistemik, Jangan Terulang Kembali!

5 hari ago

Trending

Mantan Ketua DPRD Lampung Loncat ke Nasdem

Mantan Ketua DPRD Lampung Loncat ke Nasdem

4 tahun ago
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan istrinya, Mufidah Jusuf Kalla (kanan), menerima kedatangan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (4/10/2023). /Ist

JK Prediksi Dua Putaran, Ini Katanya soal Sosok yang Berpeluang Menangkan Pilpres

2 tahun ago

Popular

Zeki Dt.Paduko Sati Marajo Ucapkan Selamat Kepada Uda Dr.Jefferdian.SH.MH

Zeki Dt.Paduko Sati Marajo Ucapkan Selamat Kepada Uda Dr.Jefferdian.SH.MH

1 minggu ago
Pemko Payakumbuh Dukung Penuh Olahraga Senam

Pemko Payakumbuh Dukung Penuh Olahraga Senam

2 minggu ago
Wakili Walikota Payakumbuh Sekda Rida Ananda Hadiri Kegiatan Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) Movie Day 2025

Wakili Walikota Payakumbuh Sekda Rida Ananda Hadiri Kegiatan Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) Movie Day 2025

3 minggu ago
Viral, LC Karaoke di Sumbar Diarak, Ditelanjangi Lalu Diceburkan

Viral, LC Karaoke di Sumbar Diarak, Ditelanjangi Lalu Diceburkan

2 tahun ago
Peduli Kemanusiaan , Bank Nagari Payakumbuh Gelar Donor Darah

Peduli Kemanusiaan , Bank Nagari Payakumbuh Gelar Donor Darah

3 minggu ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
Login

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election