RUANGPOLITIK.COM — Rumor yang beredar Ganjar Pranowo ditunjuk jadi calon wakil presiden (Cawapres) untuk dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 makin meluas. Partai Demokrat langsung memberikan sinyal menolak apabila nantinya Ganjar Pranowo ditunjuk menjadi cawapres untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, pihaknya memang menyerahkan kepada Anies Baswedan menunjuk sosok pendampingnya menjadi bakal cawapres.
Kamhar menuturkan bahwa sosok bakal cawapres Anies Baswedan tidak boleh teridentifikasi sebagai figur kelanjutan dari rezim Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Selain berkontribusi secara elektoral juga merupakan figur yang merepresentasikan aspirasi perubahan dan perbaikan, bukan figur yang diidentifikasi rakyat sebagai kelanjutan dari rezim sekarang,” jelasnya.
Namun, kata Kamhar Lakumani, sosok tersebut tentunya juga harus memiliki kriteria yang sesuai dengan koalisi perubahan.
“Kami menyerahkan sepenuhnya terkait Bacawapres kepada Mas Anies. Namun tentu ada berbagai kriteria yang mesti dipedomani,” ujar Kamhar, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Kamhar tak menegaskan secara gamblang maksud kriteria itu sebagai penolakan terhadap Ganjar Pranowo menjadi bakal cawapres Anies Baswedan. Dia hanya meminta masyarakat merepresentasikan tersendiri maksud dari kriteria yang diinginkan dari koalisi perubahan.
“Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dipresentasikan ke publik, sudah terang benderang. Silahkan dinilai sendiri,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, relawan yang mengatasnamakan Ganjar Pranowo (GP) Mania memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pendukung Ganjar Pranowo maju sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Sekretaris Jenderal GP Mania Akhmad Gojali Harahap menjelaskan alasan pihaknya membubarkan diri. Pertimbangan lebih jauh dari GP Mania dalam mendukung Ganjar Pranowo setelah dideklarasikan pada 2021 lalu.
“Setelah mengamati dan melihat dengan seksama fakta-fakta politik yang terjadi dalam dinamika politik nasional jelang perhelatan demokrasi di Indonesia kami mempertimbangkan secara cermat untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di 2024 mendatang,” kata Gojali saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Adapun alasan mendasar yang memutuskan GP Mania bubar kata dia yakni, karena Gubernur Jawa Tengah itu bukanlah sosok yang tepat menjadi penerus Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.
“Alasan pembubaran GP Mania adalah, kami menyatakan Ganjar Pranowo diyakini bukan sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan pasca Presiden Joko Widodo,” kata Gojali.
Editor: Ivo Yasmiati
 (RuPol)
 
 









