RUANGPOLITIK.COM— Koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerinda dikabarkan bakal mendeklarasikan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akhir Januari 2023. Hal ini diungkapkan oleh politikus PKB, Daniel Johan.
Menurut Daniel Johan, dipilihnya akhir Januari 2023 karenaka sibuknya agenda kedua Ketua Umum yakni Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto.
“Untuk saat ini karena kedua ketua umumnya sangat padat tapi mudah-mudahan akhir Januari, mudah-mudahan (deklarasi),” kata Daniel, Sabtu (7/1/2023).
Daniel mengatakan, hingga saat ini manuver politik yang dilakukan para parpol menjadi bagian dinamika politik yang dinilai semakin dewasa.
“Saya rasa itu menjadi bagian dinamika demokrasi yang masyarakat kita semakin hari semakin dewasa,” ucap Daniel.
Meski Partai Nasdem telah mencalonkan Anies Baswedan menjadi bakal calon presidennya, Daniel menyebut PKB tidak mempermasalahkan. Dirinya mengatakan, menjadi hak bagi parpol untuk mengumumkan siapa pun capres dan cawapres.
“Saya rasa partai-partai lain juga punya sikap yang sama artinya itu menjadi ranahnya partai politik untuk mencalonkan dan memunculkan yang dianggap terbaik untuk bangsa,” ungkapnya.
Sebelumnya Ketua Umum PKB
Muhaimim Iskandar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku banyak pihak minta supaya dirinya mundur dari pencalonan presiden. Pasalnya, bakal banyak tantangan dan peluang sulit akan ia hadapi jika melihat dinamika dan peta perpolitikan saat ini.
“Banyak yang datang ke saya, Gus Muhaimin mundur aja nggak usah Nyapres, akan banyak sekali tantangan dan peluang yang akan sulit,” ucap Cak Imin sambil menirukan, Sabtu (3/12/2022).
Selain itu, Muhaimin juga mengaku mendapat bisikan bahwa serangan terhadap dirinya akan semakin kencang menuju tahun 2024.
“Banyak yang bisikan ke saya, awas serangan menjadi lebih kenceng lagi semakin hari semakin ke depan,” imbuhnya.
Kendati demikian, Cak Imin tetap teguh dengan pendiriannya dan menyatakan tidak mundur jadi Capres 2024.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)