Pemerintah bisa melakukan tracing dan testing di tempat-tempat yang dikhawatirkan menjadi pusat penularan baru seperti rumah sakit, faskes, konser, dll
RUANGPOLITIK.COM —Epidemiolog, Dicky Budiman, meminta pemerintah agar kembali menggenjot vaksinasi booster setelah munculnya varian Covid-19, XBB dan XBC. Sebab, kata dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini kembali mengalami kenaikan.
Peneliti Griffith University, Australia tersebut mengingatkan akan ancaman kenaikan penularan Covid-19 yang dimungkinkan adanya transmisi Covid varian baru, yakni varian XBB dan XBC.
Ia menjelaskan kedua varian tersebut memiliki resiko yang lebih berbahaya jika terpapar kepada orang yang telah terinfeksi dua kali atau lebih serta pemilik komorbid daripada varian Covid- lainnya.
“Hasil data riset menunjukkan resiko kematian lebih tinggi kepada mereka yang telah tertular lebih dari dua kali. Hal ini disebabkan penurunan fungsi limfosit T yang bertugas sebagai daya tahan tubuh,” tukasnya, Minggu (6/11/2022).
Oleh karena itu Dicky meminta kepada pemerintah untuk segera menggenjot vaksinasi booster serta tetap meningkatkan pelaksanaan protokol 5M di tengah masyarakat.
Dengan harapan vaksinasi dan pelaksanaan 5M tersebut dapat menekan resiko penularan varian XBB dan XBC di Indonesia.
“Vaksinasi dan 5M juga harus tetap dikuatkan. Terutama adalah booster yang masih mentok di 27 persen terutama di kelompok-kelompok yang rawan. Nah dari situlah perlu ditingkatkan dari mitigasi, meningkatkan kemampuan deteksi dini, peningkatan sektor layanan masyarakat, dan lain sebagainya,”
Dicky juga mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan Covid-19 yang lebih meluas.
Ia menyarankan agar adanya peningkatan terhadap tracing dan testing Covid-19 di tengah masyarakat.
“Pemerintah bisa melakukan tracing dan testing di tempat-tempat yang dikhawatirkan menjadi pusat penularan baru seperti rumah sakit, faskes, konser, dll,” tandasnya.
Prokes dan vaksinasi
Selain adanya meningkatkan prokes dan vaksinasi, Dicky juga meminta kepada masyarakat untuk mau melakukan isolasi mandiri di rumah atau fasilitas kesehatan jika merasa sakit terlebih memiliki gejala Covid-19 seperti batuk dan sakit tenggorokan. Ia berkata isolasi mandiri akan berguna untuk mencegah penularan kepada orang lain yang beresiko tinggi terkena Covid-19 seperti pemilik komorbid atau manusia lanjut usia.
Dicky juga meminta kepada pemerintah untuk terus meningkatkan literasi kesehatan di tengah masyarakat. Ia berkata kesadaran akan kesehatan atau pola hidup sehat di tengah masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Sehingga, menurut dia, hal itu akan menjadi ancaman bagi ketahanan kesehatan masyarakat Indonesia ke depan bukan hanya masalah Covid-19 saja, melainkan juga kepada penyakita lainnya.
“Literasi kesehatan masyarakat kita masih rendah. Data Badan Pusat Statistik saja menyebut masyarakat kita yang kalau sakit enggan pergi berobat ke dokter mencapai 80 persen. Ini yang masih perlu menjadi perhatian pemerintah,”
Kenaikan penularan Covid-19 di Indonesia kembali terjadi. Laporan pemerintah per hari Sabtu, 5 November 2022 pukul 12.00 adalah mencapai 4.717 kasus baru.
DKI Jakarta menempati posisi dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yaitu 1.859 kasus. Sementara itu, kasus yang dilaporkan sembuh 2.930 kasus dan kasus meninggal mencapai 39 laporan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)