RUANGPOLITIK.COM – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) akhir-akhir ini menunjukkan pergerakan positif. Dalam sepekan, saham emiten teknologi ini naik 22,58%.
Jika mengacu pada investasi Telkomsel di GOTO, diperkirakan harga rata-rata (average price) Telkomsel di GOTO di kisaran Rp 270 – Rp270 per lembar saham. 
Saat melantai, GOTO menetapkan harga IPO Rp 338. Dengan demikian, Telkomsel berpotensi meraup cuan Rp 34 per saham.
Artinya, dengan kepemilikan Telkomsel di GOTO sebanyak 23,7milyar lembar saham, potensi keuntungan di atas kertas mencapai Rp 805 milyar.
Pada saat saham GoTo mengalami penurunan beberapa waktu lalu, banyak pihak yang menyoroti keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dalam investasi tersebut.
Apalagi dalam kepemilikan GoTo ada nama Garibaldi Thohir, yang merupakan kakak kandung Erick Thohir.
“Saat ini kita menunggu respon pihak-pihak yang kemarin itu menyerang Pak Erick. Harusnya dengan kenaikan saham GoTo saat ini, puji Erick Thohir donk!” sindir Ketua Umum Gerakan Transformasi Indonesia (GET One) Lukman Edy ketika berbincang dengan RuPol, Jumat (27/5/2022).
Investasi Telkomsel pada GoTo tersebut murni urusan bisnis semata, tidak terkait dengan hal-hal lain, seperti politik maupun kekeluargaan.
Menurut Lukman, sebagai Menteri BUMN, tentu Erick Thohir memiliki tim yang kuat untuk memperhitungkan semua aspek dalam investasi tersebut.
“Kita sebenarnya juga tidak mau mengomentari hal tersebut, karena itu murni bisnis. Semua langkah pasti melalui perhitungan yang matang, apalagi ini menyangkut uang negara. Dan pasti bukan keputusan Pak Erick sendiri, ada para pakar dan ahli ekonomi juga,” sambungnya.
Berita terkait:
Saham GOTO Cenderung Menguat, Investasi Telkomsel Potensi Cuan Rp 805 Miliar
Terkait Saham Telkomsel di GoTo, GET One: Itu Bisnis, Jangan Giring ke Politik
Putra Ridwan Kamil Hilang di Sungai Swiss, Erick Thohir Ikut Berdoa
Erick Thohir Dinilai Memiliki Idealisme yang Sama dengan Jokowi
Jangan Kaitkan Investasi Itu ke Politik
Mantan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu itu, juga meminta kepada pihak-pihak lain untuk tidak mengaitkan investasi Telkomsel tersebut kepada politik dan capres.
Menurut Lukman, Erick Thohir sendiri saat ini belum pernah menyatakan diri untuk ikut pada konstetasi pilpres mendatang.
“Saat ini memang kita akui nama Pak Erick itu mengapung sebagai capres dan beberapa lembaga survey menempatkan namanya dalam 5 besar. Tapi itu suara-suara dari masyarakat yang melihat kinerja beliau sebagai Menteri BUMN berprestasi,” terang Lukman.
Oleh karena tingginya elektabilitas dan penerimaan masyarakat terhadap Erick Thohir, lanjut Lukman, maka banyak pihak-pihak yang merasa takut tersaingi.
Akhirnya mencoba memainkan segala cara untuk menjatuhkan nama Erick Thohir, termasuk dengan investasi Telkomsel tersebut.
Ke depan, Lukman berharap tidak ada lagi yang mencari-cari kesalahan hanya karena merasa takut tersaingi oleh Erick Thohir.
“Khusus untuk investasi Telkomsel ini, kita harapkan jangan lagi ada pihak yang menggoreng kaitkan dengan capres. Ini murni urusan bisnis semata dan harga saham itu biasa naik turun, makanya ada perdagangan saham. Tapi kalau masih mau menggoreng, ya harusnya berikan pujian juga pada saat harga saham naik dan Telkomsel untung. Tapi saya yakin, mereka tidak mau memuji,” pungkas Lukman. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)
 
 









