RUANGPOLITIK.COM –Pengamat Politik Citra Institute dan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang, Efriza mengatakan rasanya akan merugikan bagi Capres-Cawapres Terpilih jika komposisi kabinet yang beredar saat ini adalah persis sama yang diumumkan oleh Prabowo pasca dilantik.
Benarkah orang-orang dekat Jokowi dan Prabowo Subianto akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran?. Mahkamah Konstitusi telah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024.
Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai tidak hanya akan diisi dari unsur profesional dan partai pendukung koalisi.
Saatnya kini mereka menyusun anggota kabinet yang akan membersamai mereka dari 2024 hingga 2029 nanti.
“Ya kerugiannya tak ada surprise lagi dalam proses untuk pembentukan kabinet, seperti pemanggilan menteri, mendengarkan gagasan pemikiran menteri itu dengan visi-misi untuk dijadikan program kerja yang dapat diwujudkan dan dirasakan oleh masyarakat,” ulas Efriza dalam pesan tertulisnya, Rabu (4/9/2024).
Jika sudah diketahui, imbuh Efriza, sejak awal maka yang terjadi adalah bukan proses pembentukan kementerian tetapi proses bagi-bagi kursi kementerian.
Efriza menguraikan, diyakini yang beredar saat ini adalah sekadar asumsi, cocokkologi, juga ditenggarai ini dilakukan karena melihat banyak faktor kemungkinan semata seperti kedekatan, posisinya, rekam jejaknya, kinerja saat di pilpres dan sebagainya.
“Tetapi nama-nama ini baik untuk disikapi masyarakat melihat rekam jejaknya, sebab memungkinkan beberapa nama masuk kabinet tetapi beda posisi baik jabatan dan instansinya misal beredar sebagai menteri ternyata wakil menteri maupun penempatan di lembaga kementerian yang mana,” paparnya.
Yang pasti adalah, lanjut Efriza, saat ini diyakini Prabowo sebagai capres maupun tim sedang dalam proses yang penuh dinamika, emosional, dan ketegangan saat sedang menggodok nomenklatur kementerian, tupoksi dari kementerian, maupun mengurangi atau menambahkan jumlah kementerian, nama-nama calon, pembagian kursi profesional dan pengurus partai, hal ini berkelindan pula dengan rencana DPR merevisi UU Kementerian Negara yang sedang dipercepat ditengah proses Pilkada, dan waktu pelantikan presiden.
“Jadi diyakini komposisi kabinet yang beredar sekarang, belum dapat sepenuhnya dipercaya kebenarannya,” terangnya.
Efriza menungkapkan, meski diyakini secara draf kasar juga ada nama-nama yang cocok, yang memang diminta oleh Prabowo, yang pasti adalah banyak nama sudah dikantongi oleh Prabowo maupun tim yang akan merumuskan hal tersebut untuk sekadar membantu Prabowo, sebab urusan menteri sepenuhnya hak prerogatif Prabowo sebagai menteri.
“Prabowo yang pasti nama-nama yang dikantonginya ditenggarai beberapa mungkin sebagian sudah diketahui, didiskusikan oleh Presiden Jokowi, sebab ini transisi pemerintahan dan keberlanjutan program pemerintahan. Dan, yang kemungkinannya besar adalah nama-nama yang sudah mendapatkan kursi di kabinet hasil reshuffle berpeluang kembali di kabinet, dan beberapa menteri yang ada saat ini memungkinkan digunakan kembali oleh Prabowo sebab Prabowo sudah minta izin kepada Presiden Jokowi dalam acara rapimnas partai gerindra kemarin, pungkasnya.(rls)